Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORPORASI DALAM KASUS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


Permasalahan lingkungan merupakan permasalahan yang
kompleks dan menarik untuk dikaji mendalam, hal tersebutlah yang
menarik penulis ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    259/2017259/2017Perpustakaan Mochtar Kusumaatmadja FH UnpadTersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Hukum
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    259/2017
    Penerbit Fakultas Hukum UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiv, 152 hal, 30 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    259/2017
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Permasalahan lingkungan merupakan permasalahan yang
    kompleks dan menarik untuk dikaji mendalam, hal tersebutlah yang
    menarik penulis untuk melakukan penelitian mengenai pembuktian tindak
    pidana yang dilakukan oleh korporasi dalam kasus kebakaran hutan dan
    lahan dalam upaya untuk menegakkan hukum lingkungan hidup di
    Indonesia. Kesulitan menjatuhkan pidana kepada korporasi dan perbuatan
    korporasi untuk dibuktikan menjadi suatu persoalan yang masih terus
    dicari untuk dipecahkan. Titik tolak penulis dalam penelitian ini adalah
    kajian terhadap Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
    Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kasus penghentian
    penyidikan ( SP3 ) menjadi salah satu bukti bahwa sulitnya membuktikan
    korporasi sebagai pelaku tindak pidana harus jelas dibuktikan agar
    korporasi sebagai pelaku tindak pidana dapat dipertanggungjawabkan.
    Metode penelitian yang digunakan penulis untuk menjawab
    pertanyaan dalam tugas akhir ini adalah metode penelitian yuridis normatif
    dengan melakukan penelitian kepustakaan dan data sekunder yang
    berkaitan dengan regulasi mengenai Undang – Undang Nomor 32 Tahun
    2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
    Dalam penanganan kasus kebakaran hutan dan lahan seringkali
    tidak sampai ke tahap pengadilan atau sering terbit SP3 ( Surat
    Pemberitahuan Penghentian Penyidikan ) oleh penyidik dikarenakan
    kurangnya alat bukti dalam penyidikan. Dalam tindak pidana lingkungan
    hidup khususnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
    Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup terdapat alat bukti lain
    dalam kasus kebakaran hutan dan lahan yaitu alat bukti ilmiah dan dalam
    pembuktian tindak pidana lingkungan hidup penyidik sangat bergantung
    pada keterangan ahli dan bukti ilmiah, sementara bukti ilmiah sulit untuk
    dibuktikan. Oleh karena itu,hasil penelitian atau kesimpulannya yaitu
    Kendala-kendala yang dihadapi penyidik dalam pembuktian tindak pidana
    yang dilakukan korporasi dalam kasus kebakaran hutan dan lahan adalah
    terkait kurangnya koodinasi yang baik antara PPNS lingkungan hidup dan
    penyidik kepolisian. Jadi, penyidik Polri dan PPNS lingkungan hidup harus
    saling bekerja sama dan menjallin harmonisasi, sinkronisasi dan kordinasi
    dalam melaksanakan tugas mengungkapkan tindak pidana lingkungan
    hidup dengan tujuan hukum dapat di tegakkan dengan adil dan bijaksana
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi