Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

Kebijakan Luar Negeri Inggris terhadap Argentina dalam Sengketa Kepulauan Falkland (2010-2016)


Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran. 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    170210130096327 MAL 41/2017Perpustakaan Fisip UnpadTersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    327 MAL 41/2017
    Penerbit FISIP Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    327 MAL 41/2017
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran. 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan faktor-faktor yang memengaruhi kebijakan luar negeri Inggris terhadap Argentina dalam sengketa Kepulauan Falkland di tahun 2010-2016 berdasarkan variabel societal, role, systemic, governmental, dan individual. Penelitian ini berfokus pada kebijakan luar negeri Inggris yang diambil pada masa pemerintahan David Cameron dengan menolak untuk melakukan negosiasi dengan pemerintah Argentina terkait kedaulatan Kepulauan Falkland. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan teori kebijakan luar negeri dari James N. Rosenau, konsep sengketa wilayah, dan konsep kedaulatan. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik deskriptif analisis. Data penelitian didapatkan melalui studi literatur dan wawancara melalui korespondensi surat elektronik dengan Profesor Hubungan Internasional dan Kebijakan Luar Negeri Inggris dan Profesor Politik Inggris dari University of Cambridge. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa variabel societal, seperti etnis, budaya, dan referendum di Kepulauan Falkland tahun 2013 menjadi dasar utama yang membuat Inggris menolak untuk melakukan negosiasi dengan Argentina. Selain itu ada banyak faktor dan variabel lain yang ikut memengaruhi kebijakan luar negeri Inggris tersebut dan diuraikan dalam penelitian ini, yaitu variabel role seperti konsistensi kebijakan luar negeri Perdana Menteri Inggris, variabel systemic seperti pengaruh tekanan dunia internasional, variabel governmental seperti dukungan parlemen Inggris, dan variabel individual seperti karakteristik personal David Cameron. Argentina yang tidak mengakui masyarakat Kepulauan Falkland dan tetap meminta Inggris untuk melakukan negosiasi membuat sengketa tidak memiliki titik temu penyelesaian hingga saat ini. Kata kunci: Argentina, David Cameron, kebijakan luar negeri Inggris, penentuan nasib sendiri, sengketa Kepulauan Falkland
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi