Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

Strategi Pertahanan Indonesia dalam Pengamanan Batas Maritim di Kepulauan Natuna


Skripsi ini memaparkan tentang strategi pertahanan Indonesia di Kepulauan Natuna terkait dengan adanya klaim unilateral nine-dash line Republik ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    170210130066327 NAD 46/2017Perpustakaan Fisip UnpadTersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    327 NAD 46/2017
    Penerbit FISIP Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    327 NAD 46/2017
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Skripsi ini memaparkan tentang strategi pertahanan Indonesia di Kepulauan Natuna terkait dengan adanya klaim unilateral nine-dash line Republik Rakyat Tiongkok di Laut China Selatan yang menyentuh Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Skripsi ini bertujuan untuk mengkaji strategi pertahanan yang Indonesia anut dalam rangka pengamanan batas maritim di Kepulauan Natuna serta diharapkan mampu menjadi informasi yang bermanfaat untuk pembaca dan referensi untuk penelitian selanjutnya. Dengan menggunakan metode kualitatif, skripsi ini dilaksanakan melalui studi literatur dan wawancara. Dalam proses penelitian, informasi yang diperoleh dikaitkan dengan konsep kepentingan nasional dan strategi pertahanan, melalui pendekatan defensive realism. Hasil dari proses penelitian tersebut kemudian dipaparkan menjadi sebuah pembahasan penelitian. Dari penelitian skripsi ini diketahui bahwa pembangunan pertahanan dengan meningkatkan serta memanfaatkan instrumen kekuatan nasional adalah stategi pertahanan yang dianut Indonesia di Kepulauan Natuna. Hal ini dilatarbelakangi oleh hak dan tanggung jawab Indonesia untuk melindungi kepentingan nasional Indonesia serta menjaga keutuhan wilayah NKRI. Klaim unilateral nine-dash line Tiongkok sejauh ini dipersepsikan sebagai ancaman dan potensi ancaman bagi Indonesia mengingat semakin meningkatnya juga aktivitas Tiongkok di Laut China Selatan. Oleh karena itu, pembangunan pertahanan di Kepulauan Natuna menjadi hal yang diprioritaskan oleh pemerintah Indonesia mengingat Kepulauan Natuna adalah kawasan terluar atau terdepan Indonesia. Dilihat melalui kacamata defensive realism, pembangunan pertahanan Indonesia di Kepulauan Natuna ini tidak bersifat agresif, karena bertujuan untuk menunjukkan keseriusan akan kepemilikan Kepulauan tersebut dan berniat memunculkan daya tangkal. Respon tindakan Indonesia yang masih sesuai dengan ancaman dan tantangan yang dihadapi di kawasan tersebut pun membuat negaranegara tetangga sekitar tidak menaruh kecurigaan terhadap pembangunan pertahanan Indonesia tersebut. Kata Kunci: Strategi Pertahanan Indonesia, Kepentingan Nasional Indonesia, Pengamanan Batas Maritim, dan Zona Ekonomi Eksklusif di Kepulauan Natuna
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi