Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

Konflik Sosial Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Air : studi di Desa Paniis Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan


Air merupakan hal vital bagi setiap makhluk hidup. Bertambahnya kebutuhan hidup manusia, tidak diikuti dengan kondisi kuantitas air yang ada di ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    170710130008301 TYI 26/2017Perpustakaan Fisip UnpadTersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    301 TYI 26/2017
    Penerbit : Sosiologi.,
    Deskripsi Fisik
    xiii, 75 hlm.; 29,7 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    301
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Air merupakan hal vital bagi setiap makhluk hidup. Bertambahnya kebutuhan hidup manusia, tidak diikuti dengan kondisi kuantitas air yang ada di dunia. Fenomena inilah yang kemudian menimbulkan berbagai macam masalah sosial, salah satunya adalah menjadi penyebab timbulnya konflik sosial baik antar masyarakat maupun masyarakat dengan pengelola. Salah satunya terjadi di Desa Paniis Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan yang memiliki sumber daya alam berupa mata air Cipaniis yang dikelola oleh Pemda Kuningan dan PDAM Kota Cirebon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat proses terjadinya konflik sosial yang ada di Desa Paniis. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menggali data dan informasi penelitian adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Konflik sosial terjadi karena adanya kelompok superordinat yang memiliki otoritas dan kelompok subordinat yang tidak memiliki otoritas dalam melakukan pemanfaatan sumber daya air Cipaniis. Masyarakat desa yang mengalami kesulitan mendapatkan air besih mencoba untuk keluar dari permasalahan dengan melakukan suatu tindakan nyata, yaitu tindakan yang dimulai dari jalur diplomasi dengan pihak-pihak terkait hingga melakukan aksi demo kepada pihak pengelola. Kegiatan tersebut dimulai oleh munculnya agitator dalam masyarakat desa, yaitu pemuda desa dan adanya dukungan dari LSM yang peduli dan prihatin terhadap masalah yang mereka alami.

    Kata kunci : Konflik Sosial, Kelompok Superordinat, Kelompok Subordinat.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi