Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

Perang Sipil di Suriah sebagai Bentuk Persaingan Kekuatan antara Arab Saudi dan Iran


Perang sipil di Suriah telah berjalan selama lima tahun, terhitung dari tahun 2011. Selama itu, telah terjadi beberapa peristiwa di dalamya yang ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    170210120097327 FEB 84/2016Perpustakaan Fisip UnpadTersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    327 FEB 84/2016
    Penerbit FISIP Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    327 FEB 84/2016
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Perang sipil di Suriah telah berjalan selama lima tahun, terhitung dari tahun 2011. Selama itu, telah terjadi beberapa peristiwa di dalamya yang membuat intensitas peperangan semakin kuat. Fenomena yang merupakan bagian dari Arab Spring tersebut juga telah mendapat perhatian dari dunia internasional karena korban yang telah ditimbulkan, baik korban jiwa maupun korban pengungsi. Intensitas yang begitu kuat terjadi pun dikarenakan adanya pihak yang bertikai yang masih memiliki kapabilitas untuk berperang dan juga gigih dalam memperjuangkan kepentingannya masing-masing. Selain itu, kekuatan yang dimiliki oleh pihak yang bertikai yaitu kelompok Assad dan pemberontak pun juga tidak lepas dari dukungan yang diberikan oleh kekuatan eksternal, salah satunya Arab Saudi dan Iran. Arab Saudi telah terbukti mendukung kelompok pemberontak dengan memberikan berbagai dukungan seperti persenjataan, pelatihan tentara serta pemberian dana. Sementara di sisi lain, Iran telah secara terang-terangan memberikan dukungannya terhadap pihak pemerintah Assad dengan memberikan sejumlah pasukan tentara, persenjataan dan juga pelatihan tentara. Peneliti pun mencoba untuk meneliti fenomena aliansi yang terjadi tersebut melalui teori omnibalancing yang dikemukakan oleh Stephen David pada tahun 1991. Hasilnya, Suriah memenuhi karakteristik sebagai negara dunia ketiga dimana telah terjadi beberapa kudeta yang memunculkan adanya instabilitas negara. Sehingga hal tersebutlah yang membuat pihak yang bertikai, baik Assad maupun pemberontak, mencoba untuk menarik kekuatan eksternal untuk memperebutkan kekuasaan di negara tersebut. Hal itu juga disambut dengan baik oleh Arab Saudi dan Iran yang juga memperebutkan kekuasaan di wilayah Timur Tengah.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi