Detail Cantuman

Image of Efektifitas Pemberian Sediaan Kurkuminoid dalam Mengatasi Rasa Nyeri Inflamasi pada Pasien Pulpitis Ireversibel Akut

Skripsi  

Efektifitas Pemberian Sediaan Kurkuminoid dalam Mengatasi Rasa Nyeri Inflamasi pada Pasien Pulpitis Ireversibel Akut


Pasien pulpitis ireversibel akut pada umumnya merasakan nyeri inflamasi. Penatalaksanaan kegawatdaruratan yang lazim dilakukan kepada pasien pulpitis ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    Ibm1-270270 617.605 Nug EJatinangor (Ibm)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.605 Nug E
    Penerbit FKG Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xv, 74 hlm; ilus; hardcover
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160110130002
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pasien pulpitis ireversibel akut pada umumnya merasakan nyeri inflamasi. Penatalaksanaan kegawatdaruratan yang lazim dilakukan kepada pasien pulpitis ireversibel akut adalah pemberian sedative dressing ditambah analgetik untuk mengatasi nyeri. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui efektifitas pemberian kurkuminoid sebagai agen analgetik terhadap rasa nyeri inflamasi pada pasien dengan pulpitis ireversibel akut.
    Penelitian ini menggunakan metode uji acak terkontrol dengan jumlah naracoba sebanyak 64 (35 laki-laki; 29 perempuan) orang. Naracoba dibagi secara teracak kedalam dua kelompok, yaitu kelompok yang diberikan kapsul kurkuminoid dan kelompok yang diberikan kapsul ibuprofen. Evaluasi nyeri yang pertama dilakukan pada saat pasien tiba di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Gigi dan Mulut dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Selanjutnya dilakukan tindakan irigasi dengan menggunakan klorheksidin 2%. Pasien selanjutnya diinstruksikan untuk mengkonsumsi salah satu agen analgetik tanpa mengetahui jenis agen analgetik yang diberikan, sebanyak tiga kali, dengan interval setiap 8 jam. Evaluasi rasa nyeri selanjutnya dilakukan dua jam setelah minum obat pertama kali, dua jam setelah minum obat kedua kali, dan dua jam setelah minum obat ketiga kali melalui kontak telepon. Data selanjutnya dianalisa dengan menggunakan uji Mann-Whitney untuk melihat perbedaan dua kelompok.
    Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan rasa nyeri yang signifikan (p
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi