Detail Cantuman

Image of Pengaruh Pemberian Larutan Natrium Laktat Hipertonis Terhadap Perubahan Kadar Katalase ,Glutation Peroksidase ,Malondialdehid dan Korelasinya Pada Tikus Model Cedera Otak Traumatik

 

Pengaruh Pemberian Larutan Natrium Laktat Hipertonis Terhadap Perubahan Kadar Katalase ,Glutation Peroksidase ,Malondialdehid dan Korelasinya Pada Tikus Model Cedera Otak Traumatik


ABSTRAK
Gangguan metabolisme energi otak dan stres oksidatif adalah kontibutor utama kaskade cedera otak sekunder yang terjadi setelah cedera ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001140100087610 Sua P/R.13.43Perpustakaan Pusat (REF.13.43)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    610 Sua P/R.13.43
    Penerbit Program Pascasarjana Ilmu Kedokteran UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xxv,;144 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    610
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • ABSTRAK
    Gangguan metabolisme energi otak dan stres oksidatif adalah kontibutor utama kaskade cedera otak sekunder yang terjadi setelah cedera otak traumatik. Laktat adalah monokarboksilat yang dimanfaatkan oleh jaringan otak sebagi sumber energi saat terjadi peningkatan kebutuhan energi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pecan laktat dalam larutan natrium laktat hipertonis (NaLH) sebagai sumber energi saat terjadi peningkatan kebutuhan energi pada cedera otak trautnatik, sehingga mengurangi derajat cedera sekunder yang terjadi dengan melihat penurunan kadar katalase, glutation peroksidase (GPx), malondialdehid (MDA) dan persentase kematian sel jaringan otak dibandingkan dengan NaC1 isotonis dan hipertonis.
    Penelitian ini adalah eksperimental dengan randomized control design. Sete]ah disetujui komisi etik penelitian, 33 ekor tikus Sprague- Dawley dipilih secara acak dan dibagi 3 kelompok yakni kelompok NaCI 0,9% (n=11), kelompok NaCI 3% hipertonis (n=11) dan kelompok NaLH (n-11) sebagai perlakuan. Semua objek diberi anestesi dengan ketamin dan diazepam dosis konversi, dipasang jalur arteri dan vena di daerah ekor, diberi perlakuan cedera otak traumatik derajat sedang dengan menjatuhkan beban pada korteks serebri. Kelompok NaC1 0,9% diberikan cairan NaCI 0,9% sebanyak 4,16 ml/kg/jam, Kelompok NaCI 3% dan NaLH diberikan sebanyak 1,5 ml/kg/jam (dosis konversi) selama 360 menit. Kadar katalase, GPx, MDA dan persentase kematian sel otak dibandingkan dengan analisis varians dan dilakukan uji korelasi antar variabel,
    Hasil penelitian ini mendapatkan adanya perbedaan yang sangat bermakna (p=0,001) kadar katalase jaringan otak pada kelompok NaLH dibanding kelompok NaC1 3% dan NaC1 0,9%. Kadar GPx pada kelompok NaLH lebih rendah sangat bermakna (p=0,001) dibanding kelompok NaC13% dan NaC1 0,9%. Kadar MDA pada kelompok NaLH lebih rendah sangat bermakna (p
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi