Detail Cantuman

Image of PERBEDAAN HEMODINAMIK SEBELUM DAN SESUDAH PASSIVE LEG RAISING DAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS PADA PASIEN SYOK HIPOVOLEMIK DI INSTALASI GAWAT ARURAT RS DUSTIRA CIMAHI

 

PERBEDAAN HEMODINAMIK SEBELUM DAN SESUDAH PASSIVE LEG RAISING DAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS PADA PASIEN SYOK HIPOVOLEMIK DI INSTALASI GAWAT ARURAT RS DUSTIRA CIMAHI


/ ABSTRAK

Salah satu kondisi yang memerlukan tindakan segera di IGD adalah syok
hipovolemik. Pasien syok sangat memerlukan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001120700509610.73 Hut P/R.22.151Perpustakaan Pusat (REF.151)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    610.73 Hut P/R.22.151
    Penerbit MAGISTER KEPERAWATAN UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xvi, 67hlm. ; ill. ; 29 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    610.73 Hut P
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • / ABSTRAK

    Salah satu kondisi yang memerlukan tindakan segera di IGD adalah syok
    hipovolemik. Pasien syok sangat memerlukan pemantauan ketat terhadap tanda­
    tanda klinis serta status hemodinamik dan status intravascular. Karena bantuan
    sirkulasi dan medikasi pada pasien gawat darurat diberikan berdasarkan ketepatan
    menilai status volume intravascular pasien. Fluid responsiveness dapat diartikan

    . apakah pasien dapat mempertahankan homeostasis sirkulasinya dengan pemberian
    cairan saja ataukah harus mendapat obat-obatan inotropik dan vasopresor. Passive
    Leg Raising (PLR) dapat menjadi metode reversible untuk menilai fluid
    responsiveness.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hemodinamik
    sebelum dan sesudah PLR dan pemberian cairan infus pada pasien syok
    hipovelemik. Desain yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan
    pendekatan Within Subject Repeated Measurement Design. Jumlah sampel
    sebanyak 24 responden diambil menggunakan consecutive sampling. Responden
    dikategorikan ke dalam kelompok responsif dan non-responsif berdasarkan
    kenaikan pulse pressure 2: 9% saat PLR dilakukan. Analisis data meliputi analisa
    univariat dan bivariat menggunakan uji Wilcoxon (Z-test).

    Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 17 responden dikategorikan
    kedalam kelompok responsif dan sebanyak 7 responden dikategorikan ke dalam
    kelompok non-responsif Didapatkanhubungan yang signifikan antara PLR dan
    parameter hemodinamik systolic blood pressure, diastolic blood pressure, mean
    arterial pressure dan pulse pressure (p> 0,05). Penelitian menunjukkan bahwa
    PLR dapat digunakan sebagai metode pengkajianfluid resposiveness pada pasien
    dengan syok hipovolemik. Penelitian lebih lanjut diperlukan dengan responden
    dari kelompok umur anak, dewasa dan lansia untuk tiap jenis syok.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi