Detail Cantuman

Image of Peran terapi adjuvan 1,25 dihidroksivitamin D3 terhadap kadar regulator, IL-10 dan TGF-B pada penderita rinitis alergi yang mendapat imunoterapi subkutaneus initial build up dose

Text  

Peran terapi adjuvan 1,25 dihidroksivitamin D3 terhadap kadar regulator, IL-10 dan TGF-B pada penderita rinitis alergi yang mendapat imunoterapi subkutaneus initial build up dose


Imunoterapi alergen spesifik (ITS) adalah terapi modifikasi yang potensial dan
efektif sebagai tata laksana rinitis alergi dengan gejala ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010040007505610 Mel pPerpustakaan Pusat (Reference Kls. 600)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    610 Mel p/R.13.24.1
    Penerbit Kedokteran Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xxiv, 127 hlm. ; ill.; 29 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    610
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Reference
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Imunoterapi alergen spesifik (ITS) adalah terapi modifikasi yang potensial dan
    efektif sebagai tata laksana rinitis alergi dengan gejala sedang berat yang tidak
    memberikan respons perbaikan dengan medikamentosa. Namun, ITS mempunyai
    kekurangan dalam lamanya durasi pemberian dan adanya risiko anafilaksis. Peran
    zat adjuvan diduga dapat meningkatkan efektivitas dan efikasi ITS untuk
    mempercepat timbulnya respons imun toleran. Tujuan penelitian ini adalah
    menganalisis peran adjuvan 1,25 dihidroksivitamin D3 terhadap peningkatan
    kadar T-regulator, IL-lO dan TGF-~ sebagai petanda imun toleran pada ITS.

    Telah dilakukan penelitian analitik komparatif numerik dua kelompok tidak
    berpasangan dengan rancangan uji klinis acak terkontrol. Penelitian dilakukan di
    Klinik Rinologi-Alergi THT-KL RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sejak Mei
    20 16-Mei 2017. Sebanyak 36 subjek penelitian yang memenuhi kriteria
    penelitian, diambil secara consecutive sampling, dibagi menjadi kelompok
    ITS+Kalsitriol 0,5 mcg/hari dan ITS+plasebo. Seluruh subjek diberikan ITS
    dengan ekstrak alergen Dermatophagoides Pteronysinnus selama 14 minggu dan
    dievaluasi kadar Treg, IL-I0 dan TGF-~1 pada baseline, minggu ke-8 dan minggu
    ke-15. Analisis statistik yang digunakan adalah uji Chi-kuadrat, uji Mann­
    Whitney, uji Friedman, uji General linear model serta analisis Post hoc.

    Pada penelitian ini didapatkan perbedaan kenaikan rerata peringkat yang
    bermakna dari 18,86 (baseline) ke 22,11 (minggu ke-8) pada kelompok intervensi
    dibandingkan dengan kelompok kontrol 18,14 (baseline) ke 14,89 (minggu ke-8)
    dengan nilai p= 0,04. Selisih kenaikan kadar rerata MFI Treg (baseline; minggu
    ke-S; minggu ke-15) pada kelompok intervensi menunjukkan perbedaan yang
    bermakna dengan nilai p=0,002 dan didapatkan perbedaan tidak bermakna pada
    kelompok kontrol dengan p=0,556. Analisis Post hoc menunjukkan peningkatan
    kadar MFI Treg pada kelompok intervensi yang bermakna p=O,OOI pada minggu
    ke-8. Uji Friedman menunjukkan kenaikan yang bermakna pada minggu ke-8 dari
    ll.,-10 (p=0,035); TGF-~ 1 (p=O,OOI) pada kelompok intervensi. Penurunan skor
    gejala hidung tidak berbeda bermakna antara kedua kelompok dengan p>0,05.

    Disimpulkan perubahan di tingkat imunologi mulai terjadi pada minggu ke-8,
    tetapi perbaikan gejala klinis terlihat setara.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi