Text
Hukum mendirikan berbilang masjid Jami' dalam naskah Tabyin Al-Khati' Atayn Al-Latayn fi sulh Al-Jama'atayn karya Sayyid Usman: kajian filologis dan fiqh
Naskah-naskah Nusantara Islami mengandung pemikiran para cerdik
cendekia (ulama) Nusantara pada masa lampau yang telah berhasil menjaga
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 010040007538 090 Iwa h Perpustakaan Pusat (Reference Kls. 000) Tersedia -
Perpustakaan Perpustakaan PusatJudul Seri -No. Panggil 090 Iwa h/R.18.1.2Penerbit Fakultas Ilmu Budaya Unpad : Bandung., 2017 Deskripsi Fisik xv, 328 hlm. ; il. ; 29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 090Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik ReferencePernyataan Tanggungjawab Iwan Karmawan -
Naskah-naskah Nusantara Islami mengandung pemikiran para cerdik
cendekia (ulama) Nusantara pada masa lampau yang telah berhasil menjaga
matarantai keilmuan agama dari masa ke masa, sehingga masyarakat tetap terpelihara
agamanya. Dari sekian banyak naskah Nusantara Islami adalah naskah Tabyin Al
Khati'atayn Fi Sulh Al-Jamii 'atayn (TSJ) karya Sayyid Usman (SU), seorang Mufti
Betawi, yang dikarang pada akhir abad ke-19 M. Naskah TSJ merupakan naskah
tunggal ditulis dengan menggunakan aksara Pegon dan berbahasa Betawi akhir abad
ke-19, ditemukan di Sukabumi dari seorang kolektor naskah (Aim.) Baroya, seorang
tokoh pergerakan Muhammadiyyah di Sukabumi, Naskah TS] Sukabumi merupakan
naskah salinan dari teks yang tidak diketahui keberadaannya. Dengan menggunakan
metode edisi standar, suntingan teks yang diduga mendekati teks aslinya dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah bisa dihasilkan dan dilakukan pendalaman
Iebih jauh mengenai kandungan teks yang terdapat di dalamnya.
Dari sisi kandungannya, naskah TS] mengandung teks fiqh tentang
penyelengaraan salat jum'at dan pendirian masjid jami'. Di dalam teks, dibahas 1)
tentang Iarangan mendirikan masjid jami' yang jaraknya kurang dari 2.400 meter
dari masjid jami' yang telah ada (pertama) dan mendapat pengakuan masyarakat luas
bahwa masjid pertama telah ditetapkan sebagai masjid jami', 2) larangan
menyelenggarakan salat jum'at di masjid baru apabila tidak memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan yaitu jarak minimail dengan masjid lama 2.400 m ; adanya
faktor kesulitan untuk mengumpulkanjama'ah salatjum'at di satu masjidjami ('Usr
Al-Ijtimii ') ; adanya faktor masyaqqah (kepayahan) yang dirasakan jarna'ah karena
berbagai sebab hingga tidak dapat menjangkau masjid jami' yang telah ada
sebelumnya.
Teks TSJ merupakan teks saduran tidak utuh dari teks-teks fiqh yang telah
ada sebelumnya yaitu teks-teks AI-Umm, Al-Fiqh 'Ala Maziihib AI-Arba 'ah, Fath AI
Mu 'in, Saflnat Al-Najat, Kiisyifat At-Soja. Fatawa Ibn Hajar AI-Haytami, dan lain
lain. Dalam penyaduran tidak utuh yang dilakukan oleh SU ditemukan tiga masalah
pokok yaitu : 1) penyaduran tidak utuh dari fatwa Imam Mazhab dapat menimbulkan
perbedaan pendapat di kalangan pembaca dengan sebab tidak lengkapnya materi
pembahasan yang disampaikan, 2) Hubungan teks TS] dengan teks-teks yang
menjadi sumber saduran memperkuat kesimpulan bahwa penyaduran tidak utuh yang
dilakukan SU menimbulkan distorsi pemahaman antara teks sumber saduran dengan
TS] sebagai naskah baru, 3) Teks TS], telah berjasa menjadi penjaga mazhab Syafi'i
. pada periode al- qawl al-jadid di Nusantara, walaupun kini telah tidak digunakan lagi
sebagai teks rujukan di kalangan ummat Islam Indonesia.
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.