Detail Cantuman

Image of Peran polimorfisme gen carboxylesterase-2 (ces2) dan arylacetamide deacetylase (aadac) terhadap metabolisme rifampisin pada pasien tuberkulosis paru di Bandung Indonesia

Text  

Peran polimorfisme gen carboxylesterase-2 (ces2) dan arylacetamide deacetylase (aadac) terhadap metabolisme rifampisin pada pasien tuberkulosis paru di Bandung Indonesia


Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang menjadi masalah kesehatan
global dengan pengobatan yang belum sepenuhnya efektif. Salah ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010040007537610 Hen pPerpustakaan Pusat (Reference Kls. 600)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    610 Hen p/R.13.15.1
    Penerbit Fakultas Kedokteran : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiii, 88 hlm. ; il. ; 29 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    610
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Reference
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang menjadi masalah kesehatan
    global dengan pengobatan yang belum sepenuhnya efektif. Salah satu jenis obat anti TB
    utama adalah rifampisin. Beberapa penelitian di Indonesia, khususnya di Bandung
    menunjukkan rendahnya konsentrasi rifampisin plasma yang bervariasi antar individu.
    Variasi ini dapat disebabkan oleh perubahan farmakokinetik yang dipengaruhi oleh
    aktivitas enzim yang memetabolisme rifampisin, yaitu Carboxylesterase-Z (CES2) dan
    Arylacetamide deacetylase (AADAC). Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi adanya
    peran polimorfisme gen CES2 regio 3'UTR c.1872*302_304deIGAA dan gen AADAC
    regio ekson 5 (g.13651 G>A) terhadap aktivitas metabolisme rifampisin yang ditunjukkan
    dengan rasio AUCO-6 desasetilrifampisin/rifampisin (AUCO-6 DRIR).

    Penelitian potong lintang dilakukan terhadap 143 pasien TB paru di Bandung yang
    mendapat terapi rifampisin 450 mg/hari peroral dalam kondisi steadystate. Uji
    polimorfisme gen dilakukan dengan metode sekuensing pada kedua region yang diteliti.
    Konsentrasi rifampisin plasma masing-rnasing pada jam ke-2, 4, dan 6 pasca meminum
    rifampisin diukur menggunakan UPLC. Nilai AUC().6 didapat dad perhitungan dengan
    menggunakan software Plcsolver. Rasio AUCo-6 DRIR dihitung dengan membagi ratio
    AUCo-6 desasetilrifampisin dengan AUCQ..6 rifampisin. Data dianalisis dengan uji ANOVA
    dilanjutkan dengan post hoc.

    Hasil penelitian menemukan adanya perbedaan yang signifikan antara Terata
    geometrik rasio AUCO-6 DRlR (0,19) kelompok subjek dengan homozigot mutan DD gen
    CES2 regio 3'UTR c.1872*302_304deIGAA dibanding dengan kelompok wild type II
    sebesar 0,15 (p=0,000). Tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara rerata
    geometrik rasio AUCO-6 DRlR (0,16) kelompok subjek dengan homozigot mutan AA gen
    AADAC regio ekson 5 (g.13651 G> A) dibandingkan dengan kelompok wild type GG
    sebesar 0,15 (p=0,122). Terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata geometrik rasio
    AUCO-6 DRIR pada kelompok subjek yang memiliki gen CES2 regio 3'UTR
    c.1872*302_304delGAA homozigot mutan DD bersama dengan gen AADAC regio
    ekson 5 (g.13651G>A) homozigot mutan AA atau DD/AA (0,17) dibandingkan dengan
    kelompok wild type II1GG sebesar 0,13 (p=0,049).

    Dari analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa polimorfisme gen CES2
    regio 3'UTR c.1872*302_304deIGAA berperan dalam meningkatkan metabolisme
    rifampisin subjek. Polimorfisme gen AADAC di regio ekson 5 (g.13651G>A) tidak
    berperan dalam meningkatkan metabolisme rifampisin subjek. Polimorfisme gen CES2
    regio 3'UTR c.1872*302_304deIGAA bersama dengan polimorfisme gen AADAC di
    regio ekson 5 (g.13651G>A) berperan dalam meningkatkan metabolisme rifampisin
    subjek.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi