Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Pemberdayaan Pers Daerah Dalam Upaya Mendukung Implementasi Kebijakan Pemerintah pada Era Otonomi Daerah


Maksud penelitian adalah untuk memperoleh informasi tentang pola pewarisan kadar antosianin, kadar air, ukuran buah, tebal dan kadar lignin kulit ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D1004D1004Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D1004
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Maksud penelitian adalah untuk memperoleh informasi tentang pola pewarisan kadar antosianin, kadar air, ukuran buah, tebal dan kadar lignin kulit buah. Selain itu juga diteliti karakter-karakter ketahanan cabai merah terhadap penyakit Antraknos, sebagai dasar kriteria seleksi ketahanan terhadap penyakit Antraknos, untuk menentukan arah program pemuliaan tanaman, dalam upaya mendapatkan kultivar cabai merah yang resisten terhadap Antraknos. Cabai merah genotip RS-07 (produktivitas tinggi, sangat rentan terhadap Antraknos) disilangkan dengan cabai ungu (produktivitas rendah, imun terhadap Antraknos) secara resiprokal untuk mendapatkan tanaman F1 dan F1 resiprokal, BC1, BC2, dan F2 di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Selanjutnya buah cabai dari tanaman F1 dan F1 resiproknya, diuji maternal efeknya, untuk semua karakter yang diamati, di Laboratorium Hama dan Penyakit, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Pengujian pola pewarisan dilakukan pada genotip P1 (RS-07), P2 (cabai ungu), F1, BC1, BC2, dan F2 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti dari bulan Oktober 2003- Pebruari 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua karakter yang diamati, tidak dipengaruhi tetua betina dalam pewarisannya. Variabilitas fenotipik dan genotipik karakter kadar antosianin, kadar air, ketahanan tanaman cabai merah terhadap serangan Colletotrichum gloeosporioides di lapangan dan di laboratorium termasuk kriteria luas, sedangkan karakter panjang buah, diameter buah, tebal dan kadar lignin kulit buah termasuk kriteria sempit. Heritabilitas dalam arti luas dan arti sempit untuk karakter kadar antosianin, kadar air, panjang buah, diameter buah, tebal dan kadar lignin kulit buah, serta karakter ketahanan tanaman cabai merah terhadap serangan C. gloeosporioides di laboratorium tergolong tinggi. Heritabilitas dalam arti luas untuk karakter ketahanan tanaman cabai merah terhadap serangan C. gloeosporioides di lapangan tergolong tinggi, tetapi nilai heritabilitas dalam arti sempitnya tergolong rendah. Nilai duga kemajuan genetik untuk karakter kadar antosianin dan karakter ketahanan tanaman cabai merah terhadap serangan C. gloeosporioides di lapangan termasuk kriteria cukup tinggi; karakter panjang buah, diameter buah, tebal dan kadar lignin kulit buah termasuk kriteria rendah; dan karakter ketahanan tanaman cabai merah terhadap serangan C. gloeosporioides di laboratorium termasuk tinggi. Semua karakter yang diamati dikendalikan sedikitnya oleh dua gen, dengan aksi gen dominan tidak sempurna, kecuali karakter ketahanan tanaman cabai merah terhadap serangan C. gloeosporioides di laboratorium dengan aksi gen aditif. Karakter kadar antosianin, tebal dan kadar lignin kulit buah dapat dijadikan karakter penciri untuk seleksi ketahanan tanaman cabai merah terhadap penyakit Antraknos di lapangan. Karakter kadar antosianin dan kadar lignin dapat dijadikan karakter penciri untuk seleksi ketahanan tanaman cabai merah terhadap penyakit Antraknos di laboratorium.

    Series of experiments were conducted to study the inheritance of anthocyanin content, water content, fruit size, thickness and lignin content of fruit skin, and pepper plant resistance to Anthracnose, to identify characters that could be used as selection indicators in selecting red pepper resistance to Anthracnose, and to give guidance for plant breeders in developing red pepper resistance to Anthracnose. A cross between RS-07 (high productivity, very succeptible to Anthracnose) and purple pepper (low productivity, imune to Anthracnose) was carried out resiprocally to give F1, F1 reciprocal, BC1, BC2, and F2 at Greenhouse, Experimental Station College of Agriculture, Padjadjaran University. All characters of F1 and F1 reciprocal observed, were tested for maternal effect at Pest and Diseases Laboratory, Padjajaran University. Populations of P1 (RS-07), P2 (purple pepper), F1, BC1, BC2, and F2 plants were planted and analyzed for inheritance of all characters evaluated, at the Faculty of Agriculture Experimental Station, of Winaya Mukti University, from October 2003 to March 2004. Results showed that there was no maternal effect for all characters observed. The phenotypic and genotypic variabilities for anthocyanin content, water content and pepper plant resistance to Colletotrichum gloeosporioides attack in field and laboratory were wide, and on the other hand, the phenotypic and genotypic variabilities were low for fruit length, fruit diameter, thickness and lignin content of fruit skin. Broad sense and narrow sense heritability estimates were high for anthocyanin content, water content, fruit length, fruit diameter, thickness and lignin content of fruit skin, and pepper plant resistance to C. gloeosporioides attack in laboratory. Broad sense heritability estimates for pepper plant resistance to C gloeosporioides in field was wide, but narrow sense heritability of pepper plant resistance to C. gloeosporioides attack in field was low. Genetic gain estimates were rather high for anthocyanin content and pepper plant resistance to C. gloeosporioides attack in field; low for fruit length, fruit diameter, thickness and lignin content of fruit skin; and high for pepper plant resistance to C. gloeosporioides attack in laboratory. Inheritance for all characters observed were controlled at least by two genes, and showed intermediate dominant gene action, except for pepper plant resistance to C. gloeosporioides attack in laboratory character showed additive gene action. Anthocyanin content, thickness and lignin content of fruit skin could be used as selection criteria for pepper resistance to Anthracnose in field. Anthocyanin content and lignin content of fruit skin could be used as selection criteria for pepper resistance to Anthracnose in laboratory.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi