Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Keterkaitan Antarindustri Dalam "Sektor Agribisnis" dan Peranannya terhadap Perekonomian Indonesia


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan "sektor agribisnis", keterkaitan antarindustri (antarsektor) di antara subsistem agribisnis dan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D1006D1006Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D1006
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan "sektor agribisnis", keterkaitan antarindustri (antarsektor) di antara subsistem agribisnis dan peranannya dalam perekonomian Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis Input-Output (I-0) periode 1985-2000, dan analisis dampak pengganda neraca dalam sistem neraca sosial ekonomi (SNSE) periode 1990-2000. Hasil penelitan menunjukkan selama periode1985-2000 "sektor agribisnis" berperan penting dalam perekonomian Indonesia karena: a) tingginya output yang dihasilkan oleh subsistem produksi pertanian dan agroindustri yang mencapai 33,77% pada tahun 2000 dan cenderung meningkat, b) tingginya pengeluaran rumah tangga subsistem produksi pertanian dan agroindustri yang mencapai 56,76% pada tahun 2000, dan cenderung meningkat, c) tingginya tenaga kerja subsistem produksi pertanian yang mencapai 43,90% dan subsistem agroindustri mencapai 9,27% pada tahun 2000. Proses transformasi pertanian masih membutuhkan waktu yang panjang karena a) dominannya output tanaman pangan bernilai jual rendah yang mencapai 41% dengan penurunan yang rendah, b) rendahnya input antara subsistem produksi pertanian, yaitu hanya 21,09% pada tahun 2000 dan cenderung menurun, c) rendahnya penerapan teknologi pertanian, yaitu hanya 0,88% pada industri mesin, 2,7% pada minyak bumi, dan 2,69% pada lembaga keuangan, d) angka pengganda output subsistem produksi pertanian masih rendah, yaitu 1,435 pada tahun 2000, dengan peningkatan yang rendah, dan e) jumlah tenaga kerja subsistem produksi pertanian masih tinggi. Keterkaitan langsung ke depan antar subsistem agribisnis periode 1985-2000 lemah sampai sedang, yaitu: a) lemah sampai sedang antara subsistem pengadaan saprotan dengan produksi pertanian dan meningkat dari 0,26 menjadi 0,42; b) lemah antara subsistem produksi pertanian dengan agroindustri dan menurun dari 0,16 menjadi 0,12; c) lemah antara subsistem perdagangan dangan pengadaan saprotan dan menurun dari 0,26 menjadi 0,25; d) lemah antara subsistem perdagangan dengan produksi pertanian yang menurun dari 0,23 menjadi 0,21; e) sedang sampai kuat antara subsistem perdagangan dengan agroindustri yang meningkat dari 0,53 menjadi 1,72; dan f) lemah antara subsistem pengadaan saprotan, produksi pertanian, dan agroindustri, dengan subsistem perdagangan. Peran "sektor agribisnis" dalam mendorong pertumbuhan output sektor-sektor lain dalam seluruh perekonomian dikategorikan sedang sampai kuat kecuali pada subsistem produksi pertanian. Keterkaitan tidak langsung ke belakang (KTLB) domestik selama periode 1985-2000, juga bervariasi, yaitu: a) subsistem pengadaan saprotan meningkat dari 1,55 menjadi 1,59; b) subsistem produksi pertanian meningkat dari 1,31 menjadi 1,33; c) subsistem agroindustri menurun dari 1,76 menjadi 1,68; dan d) subsistem perdagangan meningkat dari 1,55 menjadi 1,72. Dilihat dari keterkaitan tidak langsung ke depan (KTLD), peranan tersebut dikategorikan lemah sampai kuat dan input impor meningkatkan peran tersebut, yaitu: a) KTLD domestik subsistem pengadaan saprotan menurun dari 1,88 menjadi 1,70, juga KTLD totalnya menurun dari 2,67 menjadi 2,45; b) KTLD domestik subsistem produksi pertanian menurun dari 1,34 menjadi 1,27, sedangkan KTLD totalnya menurun dari 1,43 menjadi 1,37; c) KTLD domestik subsistem agroindustri meningkat dari 1,31 menjadi 1,40, juga KTLD totalnya meningkat dari 1,40 menjadi 1,52; d) KTLD domestik subsistem perdagangan meningkat dari 3,00 menjadi 4,12, juga KTLD totalnya meningkat dari 3,51 menjadi 4,52. Sektor industri makanan, minuman dan tembakau merupakan sektor kunci yang berdampak sedang sampai kuat pada peningkatan output sektor pertanian tanaman pangan serta sektor bank dan jasa lainnya. Strategi dan Kebijakan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK) saat ini tepat dilakukan dalam percepatan pembangunan "sektor agribisnis" Indonesia.

    The aim of this study was to identify the performance of "agribusiness sector", the interindustry linkages and the role of "agribusiness sector" on Indonesian economy. This study used interindustry linkages analysis from Input-Output Table for period 1985-2000, and accounting multiplier effect analysis from Social Accounting Matrix for period 1990-2000. Results showed the importance of the role of "agribusiness sector" on Indonesian economic for period 1985-2000, because of: a) the outputs on agricultural production and agro-industries subsystems were high, that reached 33,77% at 2000 and increased , b) the expenditures of household of agricultural production and agro-industries subsystems were high that reached 56,76% and showed an increase, c) the employments were high that reached 43,90% on agricultural production and 9,27% on agro-industries subsystems at 2000. The agricultural transformation still needs long time because of: a) the dominant output of low prices food crops that reached 41% at 2000 and showed low decrease, b) the low of intermediate input on agricultural production subsystems that reached 21,09% at 2000, c) the low of technological application, were only 0,88% on machinery, 2,71% on oil, and 2,69% on financial institutions services, d) the output multiplier on agricultural production subsystems was still low and showed low increase; and e) the employments on agricultural production subsystems were still high. The direct forward linkages among agribusiness subsystems for period 1985-2000 were weak to medium based on: a) input supplies to agricultural production subsystems were weak to medium and increased from 0,26 to 0,42; b) agricultural production to agro-industries subsystems were weak and decreased from 0,16 to 0,12; c) trade to input supplies subsystems were weak and decreased from 0,26 to 0,25; d )trade to agricultural production subsystems were weak and decreased from 0,23 to 0,21;, e) trade to agro-industries were medium and increased from 0,53 to 1,72; and f) among the input supplies, agricultural production, and agro-industries subsystems to trade subsystems were weak. The role of "agribusiness sector" in pushing the output growth on other sectors were medium to strong category, except for the agricultural production subsystems. The domestic indirect backward linkages during period 1985-2000 were weak to strong that a) input supplies subsystems were increased from 1,55 to 1,59; b) agricultural production subsystems were increased from 1,31 to 1,33; c) agro-industries subsystems were decreased from 2,17 to 1,98; and d) trade subsystems were increased from 1,55 to 1,72. Based on, the indirect forward linkage (IFL) that role weak to strong were a) the domestic IFL on input supplies subsystems decreased from 1,88 to 1,70 and the total IFL decreased from 2,67 to 2,45; b) the domestic IFL on agricultural production subsystems decreased from 1,34 to 1,27, and the total IFL decreased from 1,43 to 1,37; c); the domestic IFL on agro-industries increased from 1,31 to 1,40, and the total IFL increased from 1,40 to 1,52; d) the domestic IFL on trade increased from 3,00 to 4,12, and the total IFL increased from 3,51 to 4,52. Food, beverage, and tobacco was key sector that has medium to strong impact on the increasing output on food crops and, bank and other services sectors. Policies and Strategy on Revitalization on Agriculture, fisheries, and forestry program are exactly to accelerate growth of Indonesian " agribusiness sector".
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi