Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Pengaruh Perencanaan Stratejik Kepariwisataan sebagai Salah Satu Determinan Manajemen Kebijakan Publik terhadap Pengembangan Kepariwisataan Provinsi Banten


Penyelenggaraan pembangunan kepariwisataan Indonesia dituntut untuk mampu mengadaptasikan diri terhadap perkembangan lingkungan, baik pada skala ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D1011D1011Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D1011
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penyelenggaraan pembangunan kepariwisataan Indonesia dituntut untuk mampu mengadaptasikan diri terhadap perkembangan lingkungan, baik pada skala nasional, regional, dan internasional yang menyangkut bidang politik, ekonomi dan sosial budaya, hankam maupun iptek. Untuk itu keberhasilan pembangunan kepariwisataan Indonesia ditentukan oleh tiga hal, yaitu: keberhasilan dalam pemasaran, keberhasilan dalam pengembangan produk, serta keberhasilan dalam menciptakan sumber daya manusia pariwisata yang berkualitas. Pemerintah daerah memiliki otoritas dalam perencanaan stratejik kepariwisataan dan harus mampu menjembatani berbagai kepentingan sektor terkait dan para pelaku industri pariwisata melalui produk kebijakannya. Manajemen sangat erat hubungannya dengan usaha untuk mencapai tujuan tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang tersedia dalam organisasi dengan cara yang seefisien mungkin. Salah satu langkah fungsi manajemen yang bersifat mendasar adalah perencanaan stratejik. Penelitian ini menggunakan metode survai dengan pendekatan kuantitatif di Provinsi Banten dengan objek penelitian yaitu aparatur dinas kebudayaan dan pariwisata melalui analisis jalur. Hasil penelitian terdapat nilai epsilon 31,7546% hal ini menunjukkan masih banyaknya faktor lain di luar perencanaan stratejik yang berpengaruh terhadap pengembangan kepariwisataan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan stratejik kepariwisataan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengembangan kepariwisataan di Provinsi Banten, meskipun masih belum optimal. Demikian pula faktor harapan utama kepentingan pihak dalam dan harapan utama kepentingan pihak luar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengembangan kepariwisataan. Sedangkan faktor pangkalan data dan koordinasi memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap pengembangan kepariwisataan, hal ini diartikan sebagai tantangan bagi pengambil kebijakan guna perbaikan dikemudian hari. Selanjutnya sebagai temuan baru tentunya harus disadari karena menyangkut berbagai hal, seperti: sumber daya manusia yang menguasai bidang kepariwisataan masih sangat jarang sehingga daya dukungnya menjadi lemah, aspek lain yaitu penggunaan teknologi yang masih kurang hal ini harus jadi bahan pertimbangan pengambil kebijakan, meskipun memerlukan biaya yang sangat mahal, dan mungkin juga karena lingkungan bekerja masih baru, karena Provinsi Banten sebagai provinsi yang masih muda di Indonesia. Perencanaan stratejik dalam pengembangan kepariwisataan dicapai dengan mengidentifikasi dan merumuskan berbagai kepentingan untuk mengembangkan kepariwisataan.

    Indonesia tourism development needs to be able to adapt itself to the development of environment regionally, nationally, and internationally which involve the fields of politic, economy, social and culture, defense and security and science and technology. Therefore, to be success in developing Indonesia tourism, it is determined by three factors; that is the success in marketing, developing product, and inventing the qualified tourism operators. The local government has authority in the planning tourism strategy and must be able to bridge various segments linked in this tourism industry including the tourism operators through policy product. Management is tightly linked with the effort to reach the target by using available resources in organization efficiently. One of the most basic management functions is strategic management. The research uses survey method by quantitative approach in the Banten Province. The object of research is the apparatur of tourism and cultural office through path analysis. The result of the research finds epsilon value 31,7546 percent to show that there are many factors outside strategic planning which influenced tourism development. The result of research shows that tourism strategic planning gives significant influence towards the tourism development in the Banten Province though it is not optimal. Also expectation of major outside interests and expectation of major inside interests have significant influences towards tourism development. Meanwhile, data base and coordination don't give significant influence towards tourism development. It means as challenges for policy makers in improving it in the future. Then as the innovation or invention such as human resources who master tourism are still rare that the supporting power is weak. The other aspect is the use of technology which is still rare or lack. It becomes the consideration of the policy makers though it needs a lot of money, and perhaps because of work environment which is still new, due to Banten is a still young Province in Indonesia. The strategic planning in developing tourism can be reached by identifying and formulating some target to develop tourism.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi