Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Perilaku Konsumen Rumahtangga Dalam Mengomsumsi Daging


Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi keragaman pola konsumsi daging rumahtangga berdasarkan perwilayahan perkotaan dan perdesaan serta ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D1017D1017Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D1017
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi keragaman pola konsumsi daging rumahtangga berdasarkan perwilayahan perkotaan dan perdesaan serta tingkat/strata pendapatan rendah, sedang, dan tinggi, 2) mengestimasi model permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan rumahtangga terhadap beberapa komoditas daging, 3) Menghitung elastisitas harga sendiri, elastisitas harga silang, dan elastisitas pengeluaran beberapa komoditas daging di Propinsi Sumatera Barat. Penelitian menggunakan data mentah berupa data kerat lintang Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Badan Pusat Statistik. Objek penelitian adalah rumahtangga di Propinsi Sumatera Barat yang mengonsumsi beberapa jenis daging yang terdiri dari daging sapi, daging kerbau, daging ayam ras, daging ayam kampung (ayam buras), daging unggas lainnya (itik, puyuh, burung dara), dan daging lain-lain (jeroan, tetelan, tulang). Sampel rumahtangga yang didapatkan oleh BPS dengan teknik rancangan sampel bertahap dua untuk daerah perkotaan dan bertahap tiga untuk perdesaan sebanyak 8.032 rumahtangga untuk sampel data pokok (Kor) dan 1.715 rumahtangga untuk sampel modul. Dari sampel ini dipilih rumahtangga yang mengonsumsi beberapa jenis daging di atas, sehingga didapatkan sebanyak 633 rumah tangga sebagai sampel. Untuk menganalisis keragaman konsumsi daging digunakan Uji signifikansi berupa t-test dan probabilitas. Untuk menduga koefisien faktor penentu permintaan daging rumahtangga digunakan Model Sistem berupa Model Almost Ideal Demand System (AIDS) yang diperluas dengan variabel karakteristik rumahtangga berupa jumlah anggota, umur ibu rumahtangga, dan pendidikan ibu rumahtangga sebagai variabel independen. Variabel independen lainnya adalah variabel boneka wilayah perkotaan/perdesaan, harga masing-masing jenis daging, dan pengeluaran rumahtangga terhadap daging. Variabel dependen adalah pangsa pengeluaran jenis daging terhadap total pengeluaran daging. Nilai elastisitas diturunkan dari koefisien faktor penentu permintaan daging rumahtangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan yang sangat nyata dalam perilaku mengonsumsi daging rumahtangga berdasarkan perwilayahan dan strata pendapatan. Pengeluaran konsumsi di wilayah perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah perdesaan dan semakin tinggi strata pendapatan makin besar pengeluaran daging rumahtangga; 2) jumlah anggota dan tingkat pendidikan ibu rumahtangga berpengaruh tidak nyata terhadap pangsa pengeluaran daging, 3) umur ibu rumahtangga berpengaruh nyata terhadap pangsa pengeluaran daging ayam ras dan daging ayam kampung di wilayah perdesaan, 4) harga komoditas daging berpengaruh secara bervariasi terhadap pangsa pengeluaran berdasarkan jenis daging, perwilayahan, dan strata pendapatan, 5) Pengeluaran rumahtangga berpengaruh sangat nyata terhadap pangsa pengeluaran daging sapi secara agregat, strata pendapatan sedang, dan wilayah perdesaan, 6) Elastisitas harga sendiri nilainya < 1 menunjukkan sifat inelastis untuk semua jenis daging, wilayah, dan strata pendapatan, 7) elastisitas harga silang umumnya < 1 (inelastis) bertanda positif dan negatif menunjukkan hubungan substitusi dan komplemen menurut jenis daging, perwilayahan, dan strata pendapatan; 8) Elastisitas pengeluaran nilainya > 1 (bersifat elastis) untuk semua jenis daging, wilayah, dan strata pendapatan yang menunjukkan bahwa daging masih merupakan barang mewah bagi rumahtangga di Propinsi Sumatera Barat. Kata Kunci: Perilaku Konsumen Rumahtangga, Konsumsi Daging, Elastisitas, Model AIDS.

    Research purposes were: 1) to identify the variety in a household's meat consumption pattern on the basis of urban and rural territory and low, middle, and high income (expenditure) level/stratum, 2) to estimate the demand model and household demand influencing factors for meat commodities, 3) to calculate own price elasticity, cross price elasticity, and expenditure elasticity of several meat commodities in West Sumatera Province. This research used raw data in the form of cross section data of the Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS, National Economy Social Survey) of the Badan Pusat Statistik (BPS, Statistics Centre Body). The research objects were households in West Sumatera Province which consumed several kinds of meat, there is, beef, buffalo meat, poultry, local/native poultry meat, and other poultry meat (duck, coturnick, pigeon) and other kinds of meat (stomach, leather, and bones). The household samples obtained by the BPS by two-level sampling design technique for urban areas and three-level for suburban areas number 8,032 households for Core samples and 1,715 households for module samples. From these BPS samples households are chosen which consume several of the above-mentioned types of meat, so as to obtain 633 households as samples. To analyze meat consumption variety the significance test was used, that is, the t-test and probability test. To predict the determining factor coefficient of household meat demand, the System Model was used, that is, the Almost Ideal Demand System (AIDS) Model, extended with household characteristic variables, namely, number of family members, the housewife's age, and housewife's education as independent variables. Another independent variable were the urban/rural region dummy variabel, the price of the respective type of meat, and household income/expenditure with respect to meat. The dependent variable was the expenditure share of the type of meat with respect to total meat expenditure. The elasticity value was derived from the household meat demand determining factor coefficient. Research results indicated the following: 1) there was a very significant difference in household meat consumption behaviour on the basis of region and income stratum. Urban consumption expenditure was higher compared with that of rural, and the higher the income stratum, the greater the household meat expenditure share; 2) the number of family members and the housewife's level of education insignificantly affected meat expenditure share; 3) the housewife's age significantly affected poultry meat and native poultry meat in rural areas; 4) the price of meat commodities variably affected expenditure share on the basis of kind of meat, region, and income stratum; 5) income very significantly affected beef expenditure share in aggregate, medium income stratum, and rural region; 6) Own price elasticity value < 1 indicated inelasticity according to kind of meats, regions and income strata; 7) cross price elasticity generally < 1 (inelastic), positve and negative mark indicating a substitution and complementary relationship according to kind of meat, region, and income stratum; 8) expenditure elasticity values > 1 (elastic) according to kind of meat, region and income stratum, and showed that all types/commodities of meat were lux good for household in West Sumatera Privence. Keywords: Household Consumer's Behaviour, Meat Consumption, Elasticities, AIDS Model.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi