Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Ketahanan Kedelai terhadap Ophiomyla phaseoli (Tryon): Pewarisan dan Korelasi Genetik karakter Morfologi dan Biokimia Penting


Penelitian bertujuan untuk mendapatkan tanaman kedelai tahan terhadap O. phaseoli, menetapkan pola pewarisan ketahanan tanaman kedelai terhadap O. ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D1044D1044Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D1044
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penelitian bertujuan untuk mendapatkan tanaman kedelai tahan terhadap O. phaseoli, menetapkan pola pewarisan ketahanan tanaman kedelai terhadap O. phaseoli, dan mendapatkan karakter-karakter tanaman yang dapat dipakai sebagai kriteria seleksi tidak langsung pada karakter ketahanan tanaman kedelai terhadap O. phaseoli. Penelitian menggunakan rancangan persilangan dialel lengkap 6x6, percobaan lapangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dan di laksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian yang terletak di Arjasari Bandung, mulai April 2003 sampai Juli 2005. Hasil Penelitian menunjukkan generasi F1 (2x5) terjadi peningkatan karakter ketahanan tanaman kedelai terhadap O. phaseoli, lebih besar dari pada ketahanan rata-rata tetuanya. Populasi F1 persilangan dialel lengkap 6x6 nilai heritabilitas dalam arti luas: 0.99, heritabilitas dalam arti sempit: 0.98. Nilai kemajuan genetik sebesar 30.025 %. Karakter ketahanan kedelai terhadap O. phaseoli merupakan karakter kualitatif, dikendalikan oleh sedikitnya dua pasang gen berinteraksi epistasi dominan rangkap. Populasi F2 bersegregasi mengikuti rasio Mendel 1:15. Pewarisan karakter ketahanan tanaman kedelai pada populasi persilangan 2x5 dipengaruhi tetua betina, sedangkan populasi persilangan-persilangan lainnya tidak dipengaruhi tetua betina. Karakter-karakter morfologi meliputi panjang kotiledon, lebar kotiledon dan tebal kotiledon serta diameter hipokotil tidak berkorelasi nyata dengan karakter ketahanan tanaman kedelai terhadap O. phaseoli, karakter jumlah pupa dalam batang berkorelasi negatif nyata dengan karakter ketahanan. Karakter-karakter biokimia meliputi kandungan lignin, kandungan tanin dan kandungan total fenol tidak berkorelasi nyata dengan karakter ketahanan kedelai terhadap O. phaseoli. Pelukaan mekanis pada jaringan tanaman kedelai muda akan menstimulir jaringan tersebut untuk mensintesa senyawa polifenol. Pada rentang waktu 12 jam, 24 jam dan 36 jam setelah terjadi pelukaan, kandungan polifenol meningkat berbanding lurus dengan lama waktu setelah terjadi pelukaan mekanis.

    The objective of this research were to get the improvement soybean resistance to Ophiomyia phaseoli (Tryon), to study inheritance and identify trait that could be used as selection indicators in soybean resistance O. phaseoli. This research was arranged in diallel 6x6 matting design. The experimantal design used was a Randomized Complete Block Design. And was carried out at the laboratory of plant Breeding Agricultural Faculty in District Arjasari Bandung. The result indicated that in F1 (2x5) generation there was an inheritance of resistancy to O. phaseoli, and the result of resistancy was higher than the average of bot of parent. The Broad sense heritability estimate of resistancy to O. phaseoli in F1 generation of complete 6x6 diallel crossing was 0.99, while the narrow sense heritability estimate was 0.98. The estimate of genetic progress was 30.025%. The resistancy of soybean to O. phaseoli was a qualitative character, controlled by two sets genes with epistatic dominance duplicate action. The ratio of F2 segregation was 1:15. The inheritance of resistancy to O. phaseoli, in 2x5 diallel cros was influenced by female mother cell. While in other crosses the resistancy was not influenced by female mather cell. The morphological trait such as cotyledon length, cotyledon width, cotyledon thickness, hypocotyl diameter did not correllated with soybean resistance to O. phaseoli. Tannin content, lignin content and fenol content did correlate neither. The reactions to mechanical wounding at juvenile stage activated polyphenol content was linearly corerelated with time. interval at 12 hour, 24 hour and 36 after injury.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi