• Bagikan:
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 

Text  

Daya Tahan terhadap Cekaman Gulma Zuriat Tanaman Kedelai Hasil Aplikasi Beberapa Jenis Herbisida Berbeda Dosis dan Waktu Aplikasi

---

• Ketersediaan
• Informasi Detil
• Deskripsi
• Versi lain/terkait
• Komentar

• Code	CallNo	Lokasi	Ketersediaan
  D1047	D1047	Perpustakaan Sekolah Pascasarjana	Tersedia

• Perpustakaan	Sekolah Pascasarjana
  Judul Seri	-
  No. Panggil	D1047
  Penerbit	: Bandung., 2006
  Deskripsi Fisik	-
  Bahasa	Indonesia
  ISBN/ISSN	-
  Klasifikasi	NONE
  Tipe Isi	-
  Tipe Media	-
  Tipe Pembawa	-
  Edisi	-
  Subyek	Gulma Zuriat Tanaman Kedelai Jenis Herbisida
  Info Detil Spesifik	-
  Pernyataan Tanggungjawab	-

• Percobaan dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis herbisida yang diaplikasikan pada berbagai dosis dan waktu terhadap kualitas benih, menentukan dosis terbaik dari masing-masing herbisida dan mengkaji daya tahan tanaman kedelai asal benih hasil aplikasi herbisida terhadap cekaman gulma. Dua tahap percobaan telah dilakukan di PT. Syngenta, Cikampek, Jawa Barat. Percobaan I untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis herbisida yang diaplikasikan pada berbagai dosis dan waktu terhadap kualitas benih kedelai. Percobaan I menggunakan rancangan petak-petak terpisah secara kelompok dan diulang dua kali, sebagai petak utama adalah waktu aplikasi yang terdiri dari w1 (fase R6), w2 (fase R7) dan w3 (fase R8); sebagai anak petak adalah jenis herbisida yang terdiri dari : h1(paraquat), h2 (ametrin), h3 (oxifluorfen) dan h4 (glifosat); serta sebagai anak-anak petak adalah dosis herbisida yang terdiri dari : d0 (tanpa herbisida), d1(dosis rendah), d2 (dosis sedang) dan d3 (dosis tinggi). Respons yang diamati meliputi kadar air saat panen, daya kecambah, kekuatan tumbuh, persentase biji keriput, bobot 100 butir dan hasil perpetek. Percobaan II untuk mengkaji daya tahan terhadap cekaman gulma zuriat tanaman kedelai hasil aplikasi herbisida. Percobaan II menggunanakan rancangan acak kelompok dua faktor yang diulang dua kali. Sebagai faktor pertama yaitu 36 jenis benih hasil percobaan I dan faktor kedua yaitu faktor lingkungan bergulma (G) dan bebas gulma (BG). Respons yang diamati meliputi karakteristik gulma yang meliputi Persentase penutupan gulma, Bobot kering gulma dan Nisbah jumlah dominan serta respons tanaman kedelai yang meliputi Indeks luas daun, Laju asimilasi bersih, Laju tumbuh tanaman, Panjang batang tanaman, Panjang akar, Jumlah bintil akar, Diameter batang, Jumlah cabang produktif, Jumlah polong isi, Jumlah polong hampa, Jumlah biji per tanaman, Bobot 100 butir dan Hasil (bobot biji) per petak. Selain dianalis sidik ragam juga dilakukan uji Persentase perubahan (PP), uji Least Significant Increase (LSI), uji Stress Tolerance Index (STI) dan STI terarah.Hasil percobaan I menunjukkan bahwa : aplikasi herbisida paraquat dengan dosis rendah yang diaplikasikan pada fase R7 dan R8 (311) menghasilkan kualitas benih tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hasil percobaan II menunjukkan bahwa: Nilai , dan berbeda pada semua jenis benih baik pada kondisi bergulma maupun bebas gulma. Hasil uji STI menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis benih yang mempunyai nilai STI nya melebihi nilai STI kontrol pada bobot 100 butir. Ketiga jenis benih tersebut adalah benih hasil aplikasi herbisida paraquat (a) dosis 0.4 kg ha-1 b.a yang diaplikasikan saat fase R7, (b) dosis 0.8 kg ha-1 b.a pada fase R8, dan (c) benih hasil aplikasi herbisida oksiflurfen dosis 1.5 kg ha-1 b.a yang diaplikasikan pada fase R8.  The experiment was carried out to study the influence of various kinds of herbicide at various doses and at various application times upon seed quality, to determine the best dose of each herbicide and to investigate the resistance of soya plant resulted by herbicide application upon weed stress.Two stages experiments have been done at PT. Syngenta, Cikampek, West Java. The first stage studied the effect of various kinds of herbicides that were applied at various doses and times towards the quality of the seed. This stage was arranged in a split-split plot design based on randomized block design with two replications. The main plot was the application time (T) that consisted of t1(R6), t2 (R7) and t3 (R8); the sub plot was the sort of herbicide (H) that consists of h1 (paraquat), h2 (ametryne), h3 (Oxyfluorfen) and h4 (glyphosate); and the sub-sub plot was the dose of herbicide (D) that consists of d1, d2 and d3. The responses observed were water content of the seed at harvesting, the viability, the vigor, the percentage of wrinkled seed, the weight of 100 seeds and the yield (seed weight) of each plot.The second stage observed the resistance of the soya plant generated from the seed resulted by herbicides application for weed stress. This stage used two factors randomized block design with two replications. The first factor was 39 sorts of seed generated from the first experiment and the second factor was the condition of weed invasion that consisted of with weed invasion (WI) and free weeds (FW) . The responses observed were the weed's characteristics which involved the percentage of weed coverage, dry mass of the weed, and the relative value of weed dominance. Moreover, the soya plant responses observation consisted of leaf wide index, net assimilation rate, plant growth rate, length of the stem, root length, the number of nodule, stalk diameter , the number of productive branches, the number of filled pod, the number of empty pod, the number of seeds of each plant, the weight of 100 seeds and the yield of each plot. Besides analysis of variance, the percentage change test, as well as Least Significant Increase (LSI), Stress Tolerance Index (STI) and Directional STI have been used too.The first experiment showed that low dose application of paraquat herbicides at phase R7 and R8 gave rise to the best seed quality. The second experiment showed that the values of , and differed for all kinds of seed on area with weed invasion as well as on the free weed area. The STI test result showed that there were the control seeds at weight of 100 seeds. The three types of seed were resulted from the application of paraquat at doses (a) 0.4 kg ha-1 a.i. on R7 fase (b) 0.8 kg ha-1 a.i. on R8 fase and doses (c) application of oksifluorfen at dose 1.5 kg ha-1 a.i. on R8 fase.

• Tidak tersedia versi lain

• Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.