Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Konflik Tenurial Dalam Konservasi Sumberdaya Alam : Political Ekology Perspective


Konflik dalam kehutanan sering terjadi, khususnya di daerah konservasi. Perubahan alih fungsi lahan dari perkebunan karet menjadi kawasan hutan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    TM531TM531Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    TM531
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Konflik dalam kehutanan sering terjadi, khususnya di daerah konservasi. Perubahan alih fungsi lahan dari perkebunan karet menjadi kawasan hutan berfungsi lindung dari ketetapan Gubernur untuk Kawasan Hutan Daerah Kiara Payung memicu konflik tenurial terjadi. Konflik Tenurial terjadi dikarenakan masyarakat Desa Sindangsari memanfaatkan lahan di KHDK dan mengklaim lahan garapannya adalah tanah ulayat yang sudah diwariskan secara turun-temurun. Juga, terdapat praktik sewa dan jual beli lahan di kawasan KHDK. Ketetapan ini terdapat perbedaan yang mendasar antara Pemerintah dengan masyarakat menjadikan konflik tenurial terus berlangsung, terlebih penggarap tetap menanami tanaman tembakau pada lahan yang akan direhabilitasi. Hal tersebut diatas menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik tenurial dalam pengelolaan dan pemanfaatan SDA di daerah konservasi dengan pendekatan perspektif ekologi politik. Penelitian ini bersifat deskriptif yang menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik tenurial dalam pengelolaan dan pemanfaatan SDA di daerah konservasi dengan pendekatan perspektif ekologi politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik terjadi dikarenakan masing-masing aktor memiliki akses yang dapat mereka gunakan sebagai ―senjata‖ dalam pengelolaan dan memanfaatkan sumber daya alam di KHDK.

    Kata kunci : Konflik Tenurial, Akses terhadap SDA, Ekologi Politik

    ABSTRACT

    Conflict in forestry often occur, particularly in the area of conservation. Changes in land conversion of rubber plantations into forest areas protected function of the provision of Governors for the Kawasan Hutan Daerah Kiara Payung triggering tenurial conflicts occur. Tenure conflicts occur because people utilize the land in the Desa Sindangsari KHDK and claim their lands are lands which have been inherited from generation to generation. Also, there is the practice of lease and purchase of land in the region KHDK. This provision there is a fundamental difference between the Government and the people make the tenurial conflicts persist, especially tenants remain planted tobacco plants on land to be rehabilitated, it becomes the background of this study. The aims of this study are to look at determine how the factors that lead to conflicts over tenure in the management and utilization of natural resources in the area of conservation with the approach of political ecology perspective. This is a descriptive study that combines qualitative and quantitative methods to determine how the factors that lead to conflicts over tenure in the management and utilization of natural resources in the area of conservation with the approach of political ecology perspective. The results showed that the conflict occurs because each actor has access that they can use as a "weapon" in managing and utilizing natural resources in KHDK.

    Keywords: Conflict tenure, access to natural resources, Political Ecology
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi