Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Politik Identitas Pasca Pemilihan Kepala Daerah Di Sebuah Kabupaten Di Kalimantan Timur


Politik identitas dalam Pilkada menjadi persoalan yang disikapi secara serius oleh pemerintah. Persoalan terkait dengan politik identitas juga dapat ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D4589D4589Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D4589
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Politik identitas dalam Pilkada menjadi persoalan yang disikapi secara serius oleh pemerintah. Persoalan terkait dengan politik identitas juga dapat dilihat dari penyelenggaraan Pilkada di Kabupaten XX tahun 2011. Persaingan dan rivalitas yang muncul sebagai akibat dari isu-isu politik yang dilemparkan oleh elite-elite lokal dianggap sudah terlalu bias dan terlalu jauh masuk kepada ranah rivalitas politik pasca Pilkada. Atas dasar masalah itu,maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisis politik identitas pasca pemilihan kepala daerah tahun 2011 di Kabupaten XX.
    Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana sumber data terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari kajian literatur. Informan penelitian terdiri dari pasangan kepala daerah, pimpinan partai politik di Kabupaten XX pendukung pasangan calon kepala daerah, tokoh masyarakat dan adat, serta aparat birokrasi.
    Munculnya politik identitas pasca Pilkada Kabupaten XX di tahun 2011 dapat dilihat dari adanya partisipasi individual, terdapatnya faktor budaya dan psikologis seseorang yang kemudian mendorong adanya partisipasi, serta munculnya proses dialog internal dan interaksi sosial antara calon kepala daerah dan tim sukses dengan kelompok masyarakat identitas tertentu. Namun demikian ada indikator lain yang juga turut menentukan adanya politik identitas, yaitu adanya faktor sosiologis.
    Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, diketahui bahwa politik identitas tidak hanya berimplikasi pada Pilkada, namun juga pasca Pilkada. Politik identitas mendorong adanya partisipasi individual dalam proses Pilkada dan pasca Pilkada. Faktor budaya dan psikologis juga muncul sebagai indikasi dari adanya politik identitas pasca Pilkada, dimana dari kedua faktor ini ada hubungan yang saling mengikat antara yang berkampanye dengan calon pemilih. Begitupun dengan proses dialog internal dan interaksi sosial yang terbangun pasca Pilkada,mampu membentuk suatu identitas.Terkait dengan temuan terbaru, faktor sosiologis juga mendorong adanya partisipasi dan hubungan timbal balik antara masyarakat dengan kepala daerah terpilih.

    Kata kunci: Politik, Identitas, Pilkada, danMasyarakat









    ABSTRACT

    Identity politics in Pilkada becomes a matter that is taken seriously by the government. Identity politics can also be seen from the implementation of local elections in XX Regency in 2011. Competition and rivalry that arise as a result of political issues thrown by local elites are considered too biased and too far into the realm of political rivalry after the elections. On the basis of the problem, this research was conducted to analyze the identity politics after the election of regional head in 2011 in XX Regency.
    This research uses qualitative method, where the data source consists of primary and secondary data. Primary data obtained from the interview and observation, while secondary data obtained from literature review. Informants consisted of a couple of regional heads, leaders of political parties in XX who supporting the regional head candidates, public figures and customs, as well as the bureaucratic apparatus.
    The emergence of post-election identity politics in XX regency in 2011 can be seen from the participation of individuals, the presence of cultural and psychological factors of a person which then encourages participation, as well as the emergence of internal dialogue and social interaction between candidates of regional heads and successful teams with community from certain identity groups. However, there are other indicators that also determine the identity politics, namely the existence of sociological factors.
    Based on research that has been done, it is known that identity politics is not only implicated in the elections, but also after the elections. Identity politics encourages individual participation in the electoral and post-election process. Cultural and psychological factors also emerged as an indication of the post-election identity politics, from which both of these factors have binding relationships between those campaigning with potential voters. Likewise with the process of internal dialogue and social interaction that was built post election, able to form an identity. Associated with the latest findings, sociological factors also encourage participation and mutual relationships between communities and elected regional heads.

    Keywords:Politics, Identity, Elections, and Society.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi