Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

"Evaluasi Kesesuaian Lahan Marginal Menggunakan Sistem Informasi Geografis Untuk Arahan Pengembangan Pertanian Berkelanjutan"


Kecamatan Caringin Kabupaten Garut merupakan salah satu wilayah yang memiliki lahan marginal, yaitu lahan yang memiliki karakteristik kurang ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    TM538TM538Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    TM538
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Kecamatan Caringin Kabupaten Garut merupakan salah satu wilayah yang memiliki lahan marginal, yaitu lahan yang memiliki karakteristik kurang produktif dan memiliki faktor pembatas seperti ketersediaan air dan kemiringan lereng jika digunakan untuk lahan pertanian yang berkelanjutan. Tetapi meskipun karakteristiknya kurang menguntungkan jika dikelola sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian lahannya, maka lahan marginal dapat dikembangkan untuk lahan pertanian yang berkelanjutan. Objektif dari penelitian ini diantaranya untuk (1) mengidentifikasi dan memetakan kualitas dan karakteristik fisik sumberdaya lahan marginal; (2) mengevaluasi tingkat kesesuaian lahan marginal untuk pengembangan pertanian berkelanjutan; dan (3) merumuskan arahan pengelolaan lahan marginal untuk pertanian berkelanjutan di Kecamatan Caringin yang terdiri dari 6 unit sampling, yaitu Desa Cimahi, Desa Indralayang, Desa Purbayani, Desa Caringin, Desa Sukarame, dan Desa Samudera Jaya. Penelitian ini menggunakan kombinasi metode kualitatif-kuantitatif dengan dominan kuantitatif dan kurang dominan kualitatif. Metode yang digunakan yaitu dengan menganalisis penggunaan lahan, mengevaluasi kesesuaian lahan dengan cara mencocokkan karakteristik lahan dengan syarat tumbuh tanaman yang diusahakan petani. Teknik pengumpulan data sekunder dengan menggunakan data BPS, peta tematik dari BIG (kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan, dan penggunaan lahan), laporan, arsip dan dokumentasi dari instansi terkait, sedangkan data primer diperoleh melalui wawancara semi terstruktur terhadap informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13.526 Ha total luas Kecamatan Caringin, yang tergolong lahan marginal seluas 7734,24 Ha (68,69%) yang terdiri dari semak belukar (29,23%), sawah tadah hujan (23,81%), dan tanah ladang (15,65%). Kualitas dan karateristik lahan marginal dari segi topografi memiliki ketinggian yang bervariasi mulai dari 36 mdpl sampai < 1000 mdpl; kemiringan lereng mulai dari 2% sampai > 40% dengan proporsi wilayah yang memiliki kemiringan lereng > 40% sebesar 87% dari total wilayah Kecamatan Caringin, 13% sisanya memiliki kemiringan lereng antara 2-5% dan 15-40% ; curah hujan tahunan dibagi menjadi 4 kategori, yaitu 2500 – 3000 mm, 3000 – 3500 mm, 3500 – 4000 mm, dan 4000 – 4500 mm dengan curah hujan rata-rata berkisar antara 2500 – 3000 mm/tahun; jenis tanah meliputi jenis tanah asosiasi regosol dan asosiasi podsolik; pH tanah tergolong masam berkisar 4,6 – 6,5. Berdasarkan analisis kesesuaian lahan marginal di Kecamatan Caringin kelas kesesuaian lahan aktual dan potensialnya meliputi Cukup Sesuai (S2) dengan luas 2592,96 Ha, Sesuai Marginal (S3) seluas
    6281,84 Ha, dan Tidak Sesuai (N) seluas 1463,45 Ha. Faktor pembatas berupa ketersediaan air, bahaya erosi, dan retensi hara. Adapun arahan pengembangan pertanian berkelanjutan di Kecamatan Caringin untuk kelas kesesuaian lahan S3 dan S2 dapat dilakukan pertanian dengan sistem wanatani (agroforestry). Sedangkan kelas kesesuaian lahan N dilakukan penghutanan kembali atau dijadikan areal hutan lindung. Pemilihan jenis tanaman untuk tiap kelas kesesuaian lahan diantaranya kelas S3 dan S2 dapat dikombinasikan antara tanaman kayu dengan tanaman semusim seperti albasiah dengan kapulaga. Sedangkan kelas N ditanami tanaman kayu seperti albasiah.

    Kata Kunci: Evaluasi kesesuaian lahan, lahan marginal, Sistem Informasi Geografis, pertanian berkelanjutan, Kecamatan Caringi

    ABSTRACT
    Caringin Subdistrict, Garut District, is an area that has marginal land, land that has less productive characteristics and has limiting factors such as water availability and slopes if used for sustainable agriculture land. Although it has disadvantages, if it is managed based on its ability and suitability, marginal land can be developed for sustainable agriculture land. The objectives of the research are (1) identify and determine the quality and characteristics of marginal land resources; (2) evaluate the suitability level of marginal land for sustainable agriculture development; and (3) formulate marginal land management directives for sustainable agriculture in Caringin Subdistrict that consists of six sampling units, Desa Cimahi, Desa Indralayang, Desa Purbayani, Desa Caringin, Desa Sukarame, and Desa Samudera Jaya. The research uses the combination of qualitative-quantitative methods where quantitative method is more dominant than qualitative method. The methode used is to analyze and use, matching characteristics of land and crop growing condition for evaluate the suitability land. Secondary data obtained from BPS data, thematic maps from BIG (slope map, soil map, rainfall map, and landuse map), archive reports, and documentaries from relevant agencies, while the primary data obtained from semi structured interviews from informant. The results of the research show that from 13.526 Ha in total area of Caringin Subdistrict that is classified as marginal land is 7734,24 Ha (68,69%) consisting of scrubs (29,23%), rain-fed rice field (23,81%), and field (15,65%). The quality and characteristics of marginal land seen from the topography has a height varying from 36 meters above the sea level to < 1000 above the sea level; the slope starts from 2% to > 40% with the proportion of slope that has > 40% is 87% from Caringin Subdistrict in total, the rest 13% has the slope between 2-5% and 15-40%; annual rainfall divided into four categories, 2500 – 3000 mm, 3000 – 3500 mm, 3500 – 4000 mm, and 4000 – 4500 mm with average between 2500 – 3000 mm/year; types of soil include regosol and podsolic associations. pH of soil classified as acidic range from 4,6 – 6,5. Based on the analysis of the suitability of marginal land in Caringin Subdistrict, the actual land suitability and its potential cover Sufficiently Match (S2) is 2592,96 Ha, Marginal (S3) is 6281,84 Ha, and No (N) is 1463,45 Ha. Limiting factors are water availability, erosion hazard, and nutrient retention. Sustainable agriculture development direction in Caringin Subdistrict for class S2 and S3 can be done by using agroforestry. Meanwhile, class N can be done by using reforestation or becoming protected forest area. Plants selection for each
    class of land suitability of S2 and S3 can be combined between wood plants with seasonal crops such as albasiah and cardamom. While class N planted with wood crops such as albasiah.

    Keywords: Evaluation of land suitability, marginal land, Geographic Information System, sustainable agriculture, Caringin Sub-district
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi