Implementasi Kebijakan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Di Kota Cimahi
Kebijakan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bertujuan untuk melakukan
pengendalian dan pengawasan mendirikan bangunan, yaitu terciptanya tata ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001120100267 351 Toc i/R.17.386 Perpustakaan Pusat (REF.17.386) Tersedia -
Perpustakaan Perpustakaan PusatJudul Seri -No. Panggil 351 Toc i/R.17.386Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung., 2012 Deskripsi Fisik x,;255 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 351 Toc iTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Moch.Itoc Tochija -
Kebijakan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bertujuan untuk melakukan
pengendalian dan pengawasan mendirikan bangunan, yaitu terciptanya tata
bangunan yang tertib dan memenuhi standar teknik bangunan serta estetika,
sehingga aman, nyaman, sehat dan memiliki nilai ekonomi untuk dijadikan tempat
hunian atau melakukan aktivitas ekonomi dan sosial budaya bagi penghuni atau
penggunanya, namun dalam pelaksanaannya kebijakan ini menemui berbagai
permasalahan, baik yang berasal dari sisi internal maupun ekstemal kebijakan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan kualitatif dengan populasi
sejumlah sIakeholders yang berkaitan dengan kebijakan IMB di kota Cimahi.
Temuan teoritik penelitian ini menunjukkan fakta yang berbeda dan tidak
memperkuat sejumlah temuan penelitian terdahulu yang berkesimpulan bahwa
pihak pertama yang menjadi penyebab lemahnya implementasi kebijakan adalah
pemerintah khususnya aparatur pemberi layanan. Faktor konteks dan lingkungan
sosial politik dan ekonomi dimana kebijakan itu diterapkan dan faktor isi atau
substansi dari kebijakan berperan penting dalam implementasi kebijakan.
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan konsep baru bahwa konsep Edwards III
(1980) dan Grindle (1980) masing-masing dianggap masih kurang cukup
memadai untuk menjelaskan proses implementasi kebijakan pada sebuah daerah
atau wilayah yang memiliki karakteristik khas dan unik seperti kota Cimahi.
Gabungan dari kedua teori -itu akan lebih memudahkan untuk memahami proses
tersebut, meskipun tidak cukup tetapi diyakini lebih memadai jika keduanya
digabungkan sekaligus.
Implementasi kebijakan merupakan bagian penting dari keseluruhan proses
organisasional dari organisasi puhlik yang tidak vacum secara sosial.
Keberadaannya sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sosialnya, sehingga
aspek internal dan eksternal organisasi sangat menentukan proses implementasi
kebijakan. Dalam kasus kota Cimahi, ternyata aspek konten dan konteks
kebijakan memiliki pengaruh yang lebih menonjol dibandingkan aspek yang lain.
Adapun yang termasuk aspek konten dan konteks tersebut mencakup di dalamnya
unsur lingkungan kebijakan berupa kepemimpinan dan kehendak politik
pemerintahan yangkuat, terutarna dari unsur eksekutif (Walikota). Juga kondisi
obyektif kota Cimahi yang khas dan unik dari sisi sosial politik, ekonomi,
geografis dan spasial.
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.