Pengaruh cairan natrium laktat hipertonik terhadap kadar soluble vascular cell adhesion molecules -1 (sVcam-1) plasma, pengisian kapiler, dan gas darah sebagai penanda pulih kebocoran endotel pada sindrom syok dengue anak
ABSTRAK
Sindrom syok dengue (SSD) adalah stadium infeksi virus dengue paling berat yang
ditandai dengan adanya kebocoran endotel. ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001100100179 610 Som p/R.13.41 Perpustakaan Pusat (REF.13.41) Tersedia -
Perpustakaan Perpustakaan PusatJudul Seri -No. Panggil 610 Som p/R.13.41Penerbit Program Pascasarjana Ilmu Kedokteran UNPAD : Bandung., 2010 Deskripsi Fisik xxxii,;187 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 610Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Somasetia, Dadang Hudaya -
ABSTRAK
Sindrom syok dengue (SSD) adalah stadium infeksi virus dengue paling berat yang
ditandai dengan adanya kebocoran endotel. Tatalaksana utama SSD adalah resusitasi
cairan kristaloid isotonik (Ringer laktat [RL], NaCl 0,9%), tetapi sering terjadi
kelebihan cairan dan jejas reperfusi. Natrium laktat hipertonik (NLH) adalah caftan
kristaloid hipertonik untuk resusitasi volume kecil pada syok yang mempunyai efek
antiinflamasi dan dapat menghindari kelebihan cairan serta jejas reperfusi. Gradien
osmotik NLH menarik cairan intrasel dan interstisial ke ruang intravaskular, pada
fase reperfusi komponen laktatnya dimetabolisir menjadi energi, CO2, dan HCO3-.
Molekul adhesi sVCAM-1 diproduksi oleh sel endotel pada saat terjadi inflamasi.
Waktu pengisian kapiler (WPK) -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.