![Image of Gizi Buruk Pada Anak Balita Di Astanajapura Kabupaten Cirebon](./lib/minigalnano/createthumb.php?filename=../../images/docs/scan0001.jpg.jpg&width=200)
Gizi Buruk Pada Anak Balita Di Astanajapura Kabupaten Cirebon
ABSTRAK
GIZI BURUK PADA ANAK BALITA
DI ASTANAJAPURA KABUPATEN CIREBON
Masalah gizi buruk pada balita merupakan masalah kompleks, ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001120100198 301 Sek g/17.37 Perpustakaan Pusat (REF.17.37) Tersedia -
Perpustakaan Perpustakaan PusatJudul Seri -No. Panggil 301 Sek g/17.37Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung., 2012 Deskripsi Fisik xix,;254 hlm,;29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 301 Sek gTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Sekarningrum, Bintarsih -
ABSTRAK
GIZI BURUK PADA ANAK BALITA
DI ASTANAJAPURA KABUPATEN CIREBON
Masalah gizi buruk pada balita merupakan masalah kompleks, tidak saja disebabkan oleh ketidakcukupan ketersediaan pangan atau zat-zat gizi tertentu, tetapi dipengaruhi oleh sanitasi lingkungan yang kurang baik, ketidaktahuan tentang gizi, kebiasaan clan kepercayaan masyarakat tentang makanan, kondisi lingkungan rumah yang kurang sehat dan pengasuhan anak yang tidak memadai, menjadikan anak balita tidak memperoleh asupan makanan dengan gizi yang baik.Untuk memahami masalah gizi buruk pada balita, fokus penelitian diarahkan pada kaitan antara faktor lingkungan dengan rumah tangga clan gizi buruk balita, khususnya: (1) bagaimana faktor lingkungan fisik, sosial budaya, ekonomi dan politik menyebabkan terjadinya gizi buruk pada balita; (2) apakah pola pengasuhan anak saat ini menyebabkan gizi buruk pada balita.
Pendekatan penelitian adalah kualitatif, dengan menggunakan desain ekspalanatorik dan teknik studi kasus. Teknik pengumpulan data (keluarga balita, petugas kesehatan dan tokoh masyarkat) menggunakan pedoman wawancara mendalam yang dilengkapi dengan metode food recall 24 jam dan teknik FGD. Pengamatan tentang perilaku pengasuh (ibu) dalam praktek pengasuhan anak dan kondisi kesehatan lingkungan rumah menggunakan teknik observasi partisipasi. Teknik pengumpulan data sekunder menggunakan teknik dokumentasi. Hasil penelitian diolah dengan analisis kualitatif.
Penelitian menunjukkan bahwa : (1) lingkungan fisik yang tidak terjangkau oleh seluruh keluarga, kurangnya sektor industri (lingkungan ekonomi), dan kepercayaan tentang makanan dan penyakit (lingkungan sosial budaya) penyebab balita mengalami kekurangan gizi. Faktor utama yang mempengaruhi keluarga dalam memenuhi sumber potensial tersebut adalah kemiskinan keluarga. Lingkungan pesantren memberikan pengaruh besar pada kehidupan masyarakat sehari-hari dan turut memelihara situasi yang menyebabkan gizi buruk balita; (2) kapasitas pengasuh yang ditandai pendidikan dan pengetahuan ibu yang kurang, kondisi fisik dan mental kurang baik, memiliki beban kerja yang berat, tidak memiliki otonomi pengambilan keputusan dan
kurangnya dukungan sosial keluarga,tetangga,kerabat dan masyarakat
menyebabkan konsumsi makan keluarga apa adanya dan perawatan kesehatan anak kurang baik, sehingga balita kurang asupan makanan bergizi; (3) kepercayaan ibu tentang kebiasaan makan bagi balita memberikan pengaruh pada pengasuhan anak dan menjadikan balita tidak terpenuhi kebutuhan gizinya. Kebiasaan tersebut diikuti tidakhanya pada keluarga dengan ibu berpendidikan rendah tetapi juka pada keluarga dengan ibu berpendidikan tinggi.Jadi tingkat pendidikan ibu bukan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi status gizi balita.
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.