Detail Cantuman

Image of Presentasi Diri Keluarga Anak Autis (Kajian Interaksi Simbolik Terhadap Komunikasi Keluarga Dalam Menghadapi Stigma Autis Di DKI Jakarta)

 

Presentasi Diri Keluarga Anak Autis (Kajian Interaksi Simbolik Terhadap Komunikasi Keluarga Dalam Menghadapi Stigma Autis Di DKI Jakarta)


Disertasi ini berjudul Presentasi Diri Keluarga Anak Autis (Sebuah Kajian
Komunikasi Keluarga dalam Menghadapi Stigma Autis). Tujuan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001130100081302.2 Kus p/R.17.94Perpustakaan Pusat (REF.17.94)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    302.2 Kus p/R.17.94
    Penerbit Program Pascasarjana Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xix,;340 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    302.2 Kus p
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Disertasi ini berjudul Presentasi Diri Keluarga Anak Autis (Sebuah Kajian
    Komunikasi Keluarga dalam Menghadapi Stigma Autis). Tujuan penelitian ini
    adalah untuk mengetahui perilaku keluarga terhadap anggota keluarga mereka
    yang menyandang autis, dan untuk mengetahui pengelolaan kesan dalam
    komunikasi yang dilakukan oleh keluarga terhadap lingkungan rumah, lingkungan
    sekolah, dan lingkungan kerja dalam menghadapi stigma terhadap anak autis.

    Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan paradigma kualitatif
    dengan jenis penelitian fenomenologi. Informan yang di jadikan subyek penelitian
    adalah keluarga anak autis di seputar Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Se1atan
    dan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, yang di pilih secara purposif berdasarkan
    kriteria dan kesediaan mereka untuk mengeksplorasikan pengalaman mereka
    secara sadar. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan atau
    observasi, dan wawancara mendalam.

    Kajian literatur dalam usulan penelitian ini berupa hasil-hasil pene1itian
    terdahulu yang penulis anggap relevan dengan penelitian yang penulis lakukan,
    kerangka teoritik yang menunjang analisis penelitian yang akan dilakukan dan
    kerangka konseptual yang berhubungan dengan isi penelitian yang akan
    dilakukan.

    Hasil penelitian menemukan bahwa tidak semua informan dapat menerima
    kenyataan bahwa mereka memiliki anak autis. Ada yang menolak dan tidak
    percaya dengan keadaan yang sebenamya, tidak bisa menerima kenyataan bahwa
    anaknya autis, ada yang bisa menerima kenyataan tersebut, dan ada juga yang
    pada awalnya tidak bisa menerima anaknya autis namun lambat laun dapat
    menerima. Terdapat beberapa cara ke1uarga memperlakukan anak autis dalam
    bentuk perhatian ke1uarga terhadap anak autis. Semua keluarga anak autis sangat
    memberikan perhatian yang khusus bagi anak autis. Ada yang benar-benar
    memberikan perhatian yang lebih (ekstra perhatian), ada yang perhatian seadanya,
    dan ada yang kurang memberikan perhatian. Cara informan menghadapi anak
    autis yaitu secara teoritis, secara praktis, dan apatis.

    Pengelolaan kesan yang dilakukan informan lebih kepada pengelolaan kesan
    secara komunikasi verbal, ketika bercerita tentang anak autis baik di lingkungan
    rumah, lingkungan kerja dan lingkungan sekolah untuk menutupi stigma.
    Pengelolaan kesan melalui bahasa verbal yang mereka gunakan baik secara
    langsung ataupun tidak langsung, sehingga terlihat unik. Terdapat tiga kategori
    pengelolaan kesan informan di rumah yaitu kesan informatif, kesan akademis dan
    kesan "cuek". Pengelolaan kesan informan di lingkungan kerja, terdapat 2
    kategori pengelolaan kesan, yaitu kesan normatif dan kesan ekslusif. Adapun
    pengelolaan kesan yang dilakukan informan di lingkungan sekolah anak terdiri
    dari dua kategori, yaitu kesan inte1ek dan kesan progresif. Dalam melakukan
    pengelolaan kesan, informan menggunakan tiga taktik yaitu taktik of ens if, taktik
    defensif, dan taktik atraktif.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi