Text
[SKRIPSI] GAMBARAN RESILIENSI KELUARGA PADA KELUARGA BATAK TOBA YANG MENGALAMI KEMATIAN ANAK LAKI-LAKI
"Anak laki-laki memiliki nilai yang berharga pada masyarakat Batak Toba.
Peristiwa kematian anak laki-laki dapat mengakibatkan berbagai ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 19012022S3603 S3603 Est g Perpustakaan Fakultas Psikologi UNPAD (-) Tersedia -
Perpustakaan Fakultas PsikologiJudul Seri -No. Panggil S3603 Est gPenerbit Fakultas Psikologi UNPAD : Jatinangor., 2022 Deskripsi Fisik xi., 108 hlm.: ill.; 30 cm.Bahasa IndonesiaISBN/ISSN 190110170116Klasifikasi S3603 Est gTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik SKRIPSIPernyataan Tanggungjawab ESTHER GUSTARA NADINE SIRAIT -
"Anak laki-laki memiliki nilai yang berharga pada masyarakat Batak Toba.
Peristiwa kematian anak laki-laki dapat mengakibatkan berbagai perasaan
kehilangan dan perubahan di dalam keluarga, seperti kehilangan harapan kepada
penerus nama keluarga dan kehilangan pemimpin di dalam keluarga. Di tengah
tantangan tersebut, dibutuhkan resiliensi keluarga, atau kemampuan keluarga
sebagai satu unit fungsional untuk mengatasi dan bangkit dari situasi sulit. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui gambaran resiliensi keluarga pada keluarga
Batak Toba yang mengalami kemaitan anak laki-laki, yang dilihat berdasarkan
tiga dimensi fungsional keluarga dan sembilan proses kunci yang membangun
resiliensi keluarga menurut Walsh (2015).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan rancangan fenomenologi.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan diperoleh
empat partisipan dari dua keluarga, dengan dua anggota keluarga dari masingmasing keluarga, yang merupakan ibu dan saudara kandung dari anak laki-laki
yang meninggal dunia. Panduan wawancara disusun berdasarkan kerangka teori
dari Walsh (2015) dan wawancara dilakukan dengan teknik paired depth
interview secara luring.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam mengatasi dan bangkit kembali
dari situasi setelah peristiwa kematian anak laki-laki, dimensi yang paling
menonjol pada keluarga Batak Toba adalah dimensi sistem keyakinan, yang
dilandasi pada kepercayaan kepada Tuhan. Komposisi keluarga, dukungan
komunitas, dan status sosial ekonomi menjadi faktor penting dalam
mempengaruhi resiliensi keluarga setelah kematian anak laki-laki, dengan
komposisi keluarga (adanya pemimpin dan jumlah anggota keluarga) menjadi
faktor yang paling penting.
Kata kunci: resiliensi keluarga, kematian anak, batak toba, kualitatif"
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.