Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

4307- Optimasi Kondisi Suhu Annealing Pada PCR Untuk Deteksi Polimorfisme Gen AMPDI rs1702729 Terhadap Aktivitas Metotreksat Pada Pasien Artritis Reumatoid (Arina Khoirunnisa; Dika Pramita Destiani,M.Farm; Imam Adi Wicaksono, M.Si)


Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan sinovium, mempengaruhi sendi kecil dan banyak jaringan lain. EULAR ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP202201294307Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    4307
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    4307
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peradangan sinovium, mempengaruhi sendi kecil dan banyak jaringan lain. EULAR merekomendasikan metotreksat sebagai pengobatan lini pertama untuk AR. Salah satu manifestasi kronis utama AR adalah Osteoporosis (OP). Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya OP pada pasien AR seperti, penggunaan obat antirematik, IMT rendah, status menopause, usia, kurangnya latihan fisik, dan juga genetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimal pada PCR dalam mendeteksi polimorfisme gen AMPD1 c.34C>T rs17602729 terhadap aktivitas metotreksat dalam menurunkan resiko osteoporosis pada pasien AR di poli reumatologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. PCR merupakan metode yang digunakan pada penelitian ini karena PCR merupakan prosedur cepat untuk amplifikasi enzimatik in vitro dari sekuens DNA spesifik menggunakan dua primer oligonukleotida yang berhibridisasi ke untai yang berlawanan, dan mengapit daerah yang diinginkan dalam DNA target. Langkah –langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengajuan ethical clearance dilanjutkan dengan pengambilan sampel dengan jumlah 99 sampel. Selanjutnya dari 99 sampel darah pasien dilakukan isolasi DNA. Hasil dari isolasi DNA kemudian dilakukan analaisis kuantitatif dengan spektrofotometri dengan melihat rasio A260/A280 dan juga dilakukan analisis kualitatif menggunakan elektroforesis gel agarosa. Tahap selanjutnya yaitu optimasi PCR dan amplifikasi PCR. Optimasi PCR dilakukan dengan beberapa varian suhu annealing yang diantaranya 53,3 ºC; 53,5 ºC; 54,1ºC; 55 ºC, 56 ºC; 57 ºC; 58ºC; 59 ºC; 60ºC; 60,9 ºC; 61,5 ºC. Hasil menunjukkan suhu annealing terbaik yaitu pada suhu 56 ºC yang dapat dilihat berdasarkan hasil visualisasi elektroforesis gel agarosa dengan pita yang tebal. Dari kondisi optimum yang didapatkan, primer dapat mengamplifikasi 99 sampel DNA dengan menghasilkan kualitas pita yang baik.
    Kata kunci : Artritis reumatoid, AMPD1 c.34C>T, rs17602729, Annealing, MTX, PCR
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi