Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

T260- Analisis Efektivitas Biaya Escitalopram Dibandingkan Dengan Fluoksetin dan Sertralin Untuk Gangguan Depresi Mayor di Salah Satu Klinik di Kota Bandung (Sani Asmi Ramdani Lestari; Irma Melyani Puspitasari, MT., Ph.D; Neily Zakiyah, M.Sc., Ph.D; dr. Elvine Gunawan, Sp.KJ)


Gangguan depresi mayor menjadi kontributor utama beban penyakit global yang mempengaruhi jutaan masyarakat dari segala usia di seluruh dunia. Di ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP20220225T260Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    T260
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    T260
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Gangguan depresi mayor menjadi kontributor utama beban penyakit global yang mempengaruhi jutaan masyarakat dari segala usia di seluruh dunia. Di berbagai negara, escitalopram dinilai lebih efektif secara biaya dibandingkan dengan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) lain yang menjadi terapi lini pertama. Di Indonesia, escitalopram tidak termasuk dalam Formularium Nasional (Fornas). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas biaya dari escitalopram dibandingkan dengan SSRI yang termasuk dalam Fornas, yakni fluoksetin dan sertralin dalam pengobatan gangguan depresi mayor di salah satu klinik di Kota Bandung. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dari rekam medis pasien di salah satu klinik di Kota Bandung pada periode 2020-2021. Total biaya meliputi komponen biaya langsung berdasarkan healthcare perspective yakni biaya jasa dokter, biaya administrasi, dan biaya obat. Efektivitas dihitung berdasarkan per penurunan 1 skor Hamilton Depression Rating Scale (HDRS). Hasil menunjukkan nilai Incremental Cost- effectiveness Ratio (ICER) antara sertralin dengan escitalopram dan sertralin dengan fluoksetin berturut-turut Rp 772.076 dan -Rp 467.326 per penurunan 1 skor HDRS. Hasil uji sensitivitas pada nilai ICER antara sertralin dengan escitalopram menunjukkan penurunan skor HDRS dan biaya antidepresan memiliki rentang yang paling panjang. Penurunan skor HDRS dan biaya jasa dokter memiliki rentang terpanjang pada nilai ICER antara sertralin dengan fluoksetin. Escitalopram memiliki efektivitas dan biaya yang lebih tinggi daripada sertralin, sedangkan sertralin lebih cost-saving dibanding fluoksetin. Efektivitas terapi antidepresan merupakan faktor yang mempengaruhi dan memiliki peran penting dalam penentuan nilai ICER.


    Kata kunci: antidepresan, cost-effective analysis, escitalopram, fluoksetin, gangguan depresi mayor, sertralin
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi