Text
4445- Aktivitas Ekstrak Akar Anting-Anting dan Ekstrak Buah Maja Terhadap Pertumbuhan dan Pembentukan Biofilm Staphylococcus aureus (Rahadatul Aisy Chaniago; Dr. Tina Rostinawati, M.Si; Dr. Ade Zuhrotun, M.Si)
Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang paling sering menginfeksi manusia. Bakteri tersebut dapat menjadi resisten dan membentuk ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan FFUP20230138 4445 Tersedia -
Perpustakaan Fakultas FarmasiJudul Seri -No. Panggil 4445Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor., 2023 Deskripsi Fisik -Bahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 4445Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek -Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab - -
Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang paling sering menginfeksi manusia. Bakteri tersebut dapat menjadi resisten dan membentuk biofilm sehingga menyulitkan pengobatan infeksi. Salah satu cara mengatasi infeksi selain obat yaitu dengan menggunakan bahan alam. Tanaman yang memiliki potensi sebagai antibakteri yaitu anting-anting dan buah maja. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas tanaman tersebut terhadap pertumbuhan dan pembentukan biofilm S. aureus serta Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan meliputi ekstraksi, uji kandungan kimia dengan Gas Chromatography Mass Spectrometry, uji aktivitas antibakteri metode sumuran, penentuan konsentrasi hambat minimum, dan uji penghambatan pembentukan biofilm. Senyawa dengan aktivitas antibakteri yang ditemukan pada ekstrak tersebut yaitu asam lemak (hexadecanoic acid methyl ester), fenol (metil ferulat), alkaloid (actinidine), flavonoid (4H-Pyran-4-one, 2,3-dihydro-3,5-dihydroxy-6-methyl), dan steroid (stigmastan-3,5-diene). KHM ekstrak akar anting-anting terhadap S. aureus dan MRSA yaitu 50 dan 100 mg/mL, sedangkan KHM ekstrak buah maja terhadap kedua bakteri yaitu 50 mg/mL. Aktivitas penghambatan biofilm ekstrak buah maja 50 mg/mL terhadap S. aureus serta MRSA berturut-turut yaitu 18,50% dan 38,47%. Konsentrasi hambat biofilm minimum (KHBM50) ekstrak buah maja terhadap S. aureus yaitu 200 mg/mL dan 100 mg/mL terhadap MRSA. Oleh karena itu, aktivitas antibakteri ekstrak buah maja lebih kuat daripada ekstrak akar anting-anting dan penghambatan pembentukan biofilm ekstrak buah maja lebih kuat terhadap S. aureus dibanding MRSA.
Kata kunci: Anting-Anting/Acalypha indica, Maja/Aegle marmelos, Biofilm, MRSA, Staphylococcus aureus
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.