Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

4455- Peningkatan Kelarutan karvedilol Dengan Teknik Dispersi Padat Menggunakan Polimer Natrium Alginat, Guar Gum, Xanthan Gum, dan Locust Bean Gum (Nurdiani Adiningsih; Dr. Iyan Sopyan, M.Si; Dr. Sandra Megantara, M.Farm)


Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian secara global, karvedilol (CVD) merupakan beta bloker non selektif dengan aktivitas ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    FFUP202301644455Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    4455
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    4455
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian secara global, karvedilol (CVD) merupakan beta bloker non selektif dengan aktivitas penghambat reseptor alfa-1 yang sering diresepkan untuk pengobatan penyakit kardiovaskular. Menurut Biopharmaceutics Classification System (BCS), CVD termasuk ke dalam BCS kelas II karena memiliki permeabilitas membran yang tinggi tetapi memiliki kelarutan yang rendah. Obat dengan kelarutan yang rendah dapat menyebabkan bioavailabilitas yang buruk. Maka dari itu, pada penelitian ini dilakukan pembuatan dispersi padat sebagai upaya untuk meningkatkan kelarutan dan profil disolusi dari CVD. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu studi in silico dengan metode ligand-ligand docking menggunakan AutoDockTools dan Vina Wizard pada PyRX, pembuatan dispersi padat menggunakan metode kneading dengan perbandingan bobot antara obat dan polimer yaitu 1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4, evaluasi dispersi padat yaitu uji kelarutan dan uji disolusi, serta karakterisasi dispersi padat dengan FTIR, DSC, dan PXRD. Hasil studi in silico menunjukkan adanya interaksi yang terjadi antara CVD dengan polimer natrium alginat (NA), xanthan gum (XG), guar gum (GG), dan locust bean gum (LBG). Terdapat dua kompleks yang membentuk 2 ikatan hidrogen yaitu CVD-NA dengan energi ikatan (Ei) = -2,4 kkal/mol dan CVD-GG dengan Ei = -2,9 kkal/mol serta terdapat dua kompleks yang membentuk 1 ikatan hidrogen yaitu CVD-XG dengan Ei = -2,6 kkal/mol dan CVD-LBG dengan Ei = -2,9 kkal/mol. NA dan XG dipilih sebagai pembawa dalam dispersi padat karena memiliki jumlah ikatan hidrogen yang berbeda. Hasil uji kelarutan CVD murni yaitu 2,46 ± 0,03 mg/L, dispersi padat CVD menunjukkan peningkatan kelarutan pada seluruh sampel dengan peningkatan tertinggi pada masing-masing polimer yaitu 27,48 ± 1,59 mg/L (11,17 kali) pada CVD:NA (1:4) dan 222,95 ± 3,53 mg/L (90,63 kali) pada CVD:XG (1:4). Hasil profil disolusi yang diperoleh pada menit ke 60 yaitu sebesar 64,95 ± 0,45% pada CVD murni, 83,32 ± 1,19% pada CVD:NA (1:4), dan 72,56 ± 3,62% pada CVD:XG (1:4). Karakterisasi dilakukan terhadap dispersi padat CVD:NA (1:4). Penurunan intensitas dan pergeseran bilangan gelombang pada spektrum FTIR menunjukkan adanya interaksi antara CVD dan NA. Berkurangnya intensitas puncak endotermik pada termogram DSC menunjukkan keadaan amorf dari obat, dan hasil PXRD menunjukkan adanya penurunan kristalinitas obat. Dispersi padat terbukti dapat meningkatkan kelarutan dan profil disolusi dari CVD, hasil penelitian juga menunjukkan semakin banyaknya ikatan hidrogen yang terbentuk antara obat dengan polimer maka peningkatan kelarutan dan profil disolusi yang terjadi juga semakin meningkat.
    Kata kunci: karvedilol, BCS kelas II, dispersi padat
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi