Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Respons Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr) terhadap Pemberian Nodulin-Plus dan Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA), pada Kondisi Tercekam Kekeringan Selama Periode Pengisian Polong


Abstrak :
Dua percobaan yang meliputi percobaan pot di rumah kaca dan lapangan dilaksanakan untuk mengkaji respons tanaman kedelai terhadap ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D944D944Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D944
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Abstrak :
    Dua percobaan yang meliputi percobaan pot di rumah kaca dan lapangan dilaksanakan untuk mengkaji respons tanaman kedelai terhadap pemberian Nodulin-plus dan Cendawan mikoriza arbuskular (CMA) pada kondisi tercekam kekeringan selama periode pengisian polong. Percobaan dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Oktober 2003 di Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Bogor. Percobaan pot dan lapangan menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan faktor Nodulin-plus yang terdiri dari 4 taraf ( 0, 10, 20, dan 30 g kg-1 benih) dan faktor CMA dengan 4 taraf ( 0, 20, 40, dan 60 g tanaman-1) yang diulang 3 kali. Hasil percobaan pot menunjukkan bahwa kandungan ABA pada daun dan fiksasi N secara interaktif dipengaruhi oleh inokulasi Nodulin-plus dan CMA. Inokulan CMA mampu meningkatkan Infeksi akar oleh CMA, jumlah spora, kadar air relatif daun (KARD), bobot nodul akar dan bobot 100 butir biji. Serapan N dan P dipengaruhi oleh inokulasi Nodulin-plus dan CMA secara mandiri. Hasil percobaan pot saat tercekam kekeringan dengan kadar air tanah 30 % air tersedia pemberian CMA dan Nodulin-plus belum mampu meningkatkan hasil biji kedelai. Hasil percobaan pot (rumah kaca) rata-rata sebesar 4.11 g tanaman-1, namun dosis optimum belum tercapai dengan inokulasi Nodulin-plus maupun CMA. Percobaan lapangan menunjukkan bahwa hasil biji kedelai maksimum 13.36 g tanaman-1 dicapai dengan pemberian dosis optimum CMA 45.56 g tanaman-1. Dari hubungan komponen hasil dan hasil hanya jumlah polong isi dan berat 100 butir biji yang memberikan konstribusi terbesar terhadap hasil kedelai.

    Pot and field experiments were conducted to study response of soybean to inoculation with Nodulin-plus and arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) under drought stress condition during pod filling period. Research was done from April until October 2003 at Research Institute for Agricultural Biotechnology and Genetic Resources Bogor. Randomized block design was used with factorial pattern, replicated three times. Two factors were assigned i.e: Nodulin-plus ( 0, 10, 20, and 30 g kg-1 seeds) and AMF (0, 20, 40 and 60 g plant-1) with three replications. Results of pot experiment showed that ABA and N fixation were significantly affected by co- inoculation of Nodulin-plus and AMF. AMF inoculation increased affected root infection, relative leaf water content, leaf nitrogen and phosphorous content, root nodula weight, and 100-seeds weight respectively, under drought stress (30%) water holding capacity) inoculated with AMF and Nodulin-plus did'not increase yield significanthly. Result of pot experiment showed that the overage soybean yield was 4.11 g plant-1; the optimum dosage eitheir of Nodulin-plus or CMA was'not achieved. The field experiment showed maximum soybean yield 13.36 g achieved by optimum dosage of CMA 45.56 g plant-1.. Number of pods and hundred seeds weight were the main contributors for soybean yield.

    Suteki-Tech.Com | Email Us | ©2004-Present Suteki Global Informatika
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi