Taman Kota Sebagai Rosot Karbon Di Kawasan Perkotaan (Studi Kasus Kota Bandung)
Salah satu isu efek negatif akibat adanya kegiatan manusia adalah emisi karbon.
Peningkatan emisi karbon dapat menyebabkan efek rumah kaca. ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001120700506 333.7 Afr t/R.25.17 Perpustakaan Pusat (REF.17) Tersedia -
Perpustakaan Perpustakaan PusatJudul Seri -No. Panggil 333.7 Afr t/R.25.17Penerbit Magister Ilmu Lingkungan : Bandung., 2012 Deskripsi Fisik x,;115 hlm,;29,5 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 333.7 Afr tTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Afrian, Cevi -
Salah satu isu efek negatif akibat adanya kegiatan manusia adalah emisi karbon.
Peningkatan emisi karbon dapat menyebabkan efek rumah kaca. Karbon
merupakan unsur yang dapat perputaran atau siklus. Tumbuhan memiliki
kemampuan untuk merubah senyawa karbon menjadi senyawa lain, seperti
biomasa. Kawasan perkotaan merupakan pus at kegiatan manusia dan menjadi
daerah dengan penyumbang emisi karbon tertinggi. Kawasan di perkotaan yang
memiliki vegetasi untuk menyerap emisi adalah taman kota. Dilakukan penelitian
mengenai besaran nilai rosot karbon di 7 taman kota di Kota Bandung dengan
menggunakan metode RAC SA (Rapid Carbon Stock Assesment) pada komponen
tanah, tegakan, seresah (nekromasa) dan akar. Berdasarkan hasil pengamatan
didapat hasil yaitu Taman Maluku memiliki potensi dalam menyerap karbon
dengan nilai rosot karbon rata-rata sebesar 84,13 MgClHa, sedangkan Taman
Tegallega menjadi taman dengan potensi terendah dengan nilai rosot karbon rata
rata sebesar 15,96 MgC/Ha. Kebijakan pemerintah dalam pengelolaan dan tujuan
pembangunan taman kota dapat mempengaruhi terhadap besaran karbon yang
tersimpan di dalam taman kota tersebut, adapun yang menjadi faktor lain yang
menjadi pembeda besarnya nilai rosot karbon adalah umur tanaman, komposisi
taman, diameter rata-rata pohon danjenis tanaman penyusun taman .
-
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.