Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Aktivitas Ligan TGF-β dan Jalur Sinyal SMAD Pada Kontraktur Tendon Tibialis Anterior dan Tendon Achilles Clubfoot Idiopatik yang Mengalami Rekurensi


ABSTRAK

PendahuluanRekurensi pada CI terjadi karena interaksi antara faktor genetik dan faktor mekanik pada proses terjadinya ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    D4687D4687Perpustakaan Sekolah PascasarjanaTersedia
  • Perpustakaan
    Sekolah Pascasarjana
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    D4687
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    NONE
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • ABSTRAK

    PendahuluanRekurensi pada CI terjadi karena interaksi antara faktor genetik dan faktor mekanik pada proses terjadinya kontraktur tendon, baik pada TTA maupun TA. Kelainan yang mendasari kontraktur adalah fibrosis, yang terjadi karena adanya akumulasi protein fibrogenik, akibat aktivitas ligan TGF-β melalui aktivitas jalur sinyal SMAD.
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara faktor genetik dan faktor mekanik, dengan menganalisis pengaruh dan hubungan antara aktivitas ligan TGF-β, aktivitas jalur sinyal SMAD, dan ekspresi fibronektin, pada proses patofisiologi terjadinya kontraktur tendon, baik pada TTA maupun TA.
    Metode Penelitian ini adalah penelitian observasional, berupa studi potong-lintang, dengan membandingkan TTA dan TA yang telah mengalami kontraktur, pada subjek penelitian yang mengalami rekurensi CI. Dilakukan analisis pada data kualitatif dan semi kuantitatif hasil analisis imunohistokimia untuk mengetahui hubungan antara aktivitas ligan TGF-β dan jalur sinyal SMAD, serta ekspresi fibronektin, melalui analisis chi square, Fisher exact test, Odds ratio, serta analisis regresi linier.
    Hasil Didapatkan delapan subjek penelitian, dengan rerata usia 2,5 tahun. Enam subjek dengan CI bilateral (75%), dan klasifikasi Diméglio yang berimbang antara 12 dan 14. Jumlah sampel keseluruhan adalah 14, untuk masing-masing TTA dan TA.Analisis statistik Chi-square (Fisher exact)memberikan hasil OR 0,2 (95%CI 0,0036-3,1015) untuk aktivitas positif pada TGF-β dan SMAD (p = 0,1960). Analisis regresi linier memberikan hasil koefisien negatif (-0,421) dan didapatkan hubungan bermakna (p = 0,026635). Analisis regresi linier pada hasil skor semi kuantitatif memberikan hasil adanya aktivitas TGF-β (B 0,078; Beta 0,230; dan T 0,893) dan aktivitas SMAD (B 0,123; Beta 0,596; dan T 2,317) keduanya positif pada TTA. Pada TA hanya SMAD yang positif (B 0,204; Beta 0,061; dan T 0,196), sedangkan TGF-β negatif (B -0,010; Beta -0,006; dan T -0,021).Analisis statistik Chi-square(Fisher exact)memberikan hasil OR 0,0 (95%CI 0,0-16,8833) untuk aktivitas positif pada SMAD dan ekspresi fibronektin (p = 0,6178).Analisis regresi linier memberikan hasil koefisien positif (0,325) dan tidak didapatkan hubungan bermakna antara keduanya (p = 0,082693).
    Kesimpulan Aktivitas ligan TGF-β berpengaruh dalam menimbulkan akumulasi protein fibrogenik pada TTA, melalui aktivasi jalur sinyal SMAD.Pada TA, protein fibrogenik terbentuk karena mekanotransduksi jalur sinyal SMAD oleh pembebanan mekanik.Rekurensi pada CI terjadi karena kombinasi antara faktor genetik melalui aktivitas ligan TGF-β pada TTA, dan faktor mekanik melalui mekanotransduksi jalur sinyal SMAD pada TA

    Kata kunci: clubfoot idiopatik, jalur sinyal SMAD, ligan TGF-β,rekurensi, tendon tibialis anterior, tendon Achilles
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi