Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

Intervensi Dewan Keamanan Terhadap Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat Pada Etnis Rohingya Ditinjau dari Hukum Internasional


INTERVENSI DEWAN KEAMANAN TERHADAP PELANGGARAN HAK ASASI
MANUSIA BERAT PADA ETNIS ROHINGYA DITINJAU DARI HUKUM
INTERNASIONAL

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    148/2019148/2019Perpustakaan Mochtar Kusumaatmadja FH UnpadTersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Hukum
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    148/2019
    Penerbit Fakultas Hukum Padjadjaran : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    148/2019
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • INTERVENSI DEWAN KEAMANAN TERHADAP PELANGGARAN HAK ASASI
    MANUSIA BERAT PADA ETNIS ROHINGYA DITINJAU DARI HUKUM
    INTERNASIONAL
    Nizam Safaraz - 110110140190
    ABSTRAK
    Setiap manusia memiliki hak untuk dilindungi dari diskriminasi oleh pihak
    manapun, terutuma tindakan pelanggaran HAM berat. Dalam rangka mencegah hal
    tersebut, Dewan Keamanan memiliki fungsinya untuk menjaga perdamaian dan
    keamanan internasional dari ancaman terhadap perdamaian internasional. Salah
    satu kasus yang sedang menjadi perhatian internasional adalah pelanggaran hak
    asasi manusia etnis Rohingya oleh militer Myanmar. Dalam pelaksanaannya, Dewan
    Keamanan dapat melakukan intervensi terhadap negara yang diketahui melanggar
    hak asasi dari rakyatnya, tetapi intervensi Dewan Keamanan ini menimbulkan
    kontroversi yang mempertanyakan keabsahan intervensi dari Dewan Keamanan.
    Ada pun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah situasi di Myanmar
    dapat menjadi dasar bagi Dewan Keamanan PBB untuk melakukan intervensi
    kemanusiaan, serta mengetahui bagaimana upaya hukum oleh Dewan Keamanan
    PBB dalam mengatasi pelanggaran hak asasi manusia etnis Rohingya di Myanmar.
    Spesifikasi penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif analitis, yaitu
    menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan
    teori hukum dan praktik pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan
    di atas. Dalam hal ini meliputi semua penelitian terhadap pengaturan dan penerapan
    mengenai pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan terhadap etnis Rohingya.
    Metode pendekatan yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif,
    sehingga penelitian difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah atau norma dalam
    hukum positif dengan cara meneliti data sekunder untuk diteliti dengan menelusuri
    peraturan dan literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
    Dalam perkembangannya, Dewan Keamanan PBB dapat melakukan
    intervensi kemanusiaan dengan wewenang yang dimiliki dalam bab VII Piagam PBB
    1945 melalui intervensi non-militer dan militer. Dewan Keamanan PBB dapat
    meminta ICC untuk melaksanakan kewenangan mengadilinya terhadap etnis
    Rohingya dan membentuk UN peacekeeping force dengan mandat yang sesuai
    dengan situasi di Myanmar. Melalui ICC, pelaku kejahatan pelanggaran HAM berat
    dapat diadili dan UN peacekeeping force dapat menjaga ketertiban dan mengawasi
    implementasi perjanjian perdamaian serta mengawasi kondisi Rohingya hingga dapat kembali ke wilayah Myanmar dan dikembalikan seluruh haknya.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi