Detail Cantuman

Image of Prisonisasi di lembaga pemasyarakatan (studi etnografi komunikasi narapidana di LP klas IIA pekanbaru0

 

Prisonisasi di lembaga pemasyarakatan (studi etnografi komunikasi narapidana di LP klas IIA pekanbaru0


Lembaga Pemasyarakatan merupakan merupakan bagian dari mekanisme
sistem peradilan pidana yang belakangan memperoleh cap buruk dari masyarakat ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001100700273302.2 Rin p/R.21.156Perpustakaan Pusat (REF.156)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    302.2 Rin p/R.21.156
    Penerbit Magister Ilmu Komunikasi : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    ix, 210 hlm, ; ill, ; 29 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    302.2 Rin p
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Lembaga Pemasyarakatan merupakan merupakan bagian dari mekanisme
    sistem peradilan pidana yang belakangan memperoleh cap buruk dari masyarakat
    luas sebagai sekolah atau pabrik kejahatan. Hal tersebut disebabkan antara lain oleh
    keberadaan gejala prisonisasi narapidana yang berlangsung di penjara dengan
    kondisi kelebihan kapasitas dan yang masih menganut sistem multi-purpose prison.
    Salah satunya adalah Lapas Klas HA Pekanbaru. Prisonisasi merupakan tahap akhir
    akulturasi sehingga untuk mendapatkan gambaran mengenai prisonisasi pada
    narapidana, yang merupakan topik penelitian ini, bisa dilakukan dengan mengamati
    kompetensi atau kecakapan berkomunikasi para penghuninya dengan mengetahui
    bagaimana situasi, peristiwa dan tindak komunikatif narapidana atau pola-pola
    komunikasi yang terbentuk .

    Penelitian ini tergo long penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi
    komunikasi terhadap narapidana dan mempergunakan metode observasi partisipan
    secta wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data.

    Pada akhir penelitian ini diperoleh hasil-hasil sebagai berikut: yang menjadi
    situasi komunikasi narapidana adalah menjalankan hukuman di LP Klas HA
    Pekanbaru. Sementara yang menjadi peristiwa komunikasi narapidana antara lain
    rapat kamar, mengenal tahanan baru, berbicara dengan pegawai, dan bekerja,
    Tindak komunikatif narapidana antara lain menanyakan hal yang berkaitan dengan
    kasus. Pola komunikasi yang terjadi antara lain adalah: terdapat perbedaan antara
    perilaku komunikatif narapidana terhadap sesama narapidana dan terhadap
    pegawai, tennasuk tindak komunikatif yang terjadi. Kemudian terdapatnya
    penggunaan varietas bahasa tertentu oleh narapidana yang dalam istilah ilmiah
    dikenal dengan sebutan argot.

    Dari hasil terse but ditarik beberapa kesimpulan, antara lain ditemukan bentuk
    subkultur penjara yang dianggap dominan di Lapas Klas HA Pekanbaru yakni
    subkultur "orang lama", atau narapidana dengan hukuman tinggi, pergaiilan luas,
    dan telah cukup lama berada di penjara. Subkultur ini dianggap mengalami derajat
    akulturasi tertinggi atau prisonisasi yang ditandai dengan pengetahuan interaksi
    yang baik terutama terhadap pegawai, serta pengetahuan tentang argot, yakni istilah
    yang sering digunakan di antara napi tertentu di penjara. Saran yang bisa diberikan
    adalah meneliti lebih jauh skema kognisi narapidana dan menerapkan
    individualisasi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi