Perbedaan antara berat badan kering pasien yang diukur secara klinis dengan yang diukur menggunakan bioimpedance analyzer (BIA) di unit hemodialisis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Pengkajian berat badan kering sangat krusial dalam memberikan hemodialisis
yang optimal dan efektif. Mengkaji berat badan kering merupakan ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001120700375 610.73 Jun p/R.22.118 Perpustakaan Pusat (REF.118) Tersedia -
Perpustakaan Perpustakaan PusatJudul Seri -No. Panggil 610.73 Jum p/R.22.118Penerbit MAGISTER KEPERAWATAN UNPAD : Bandung., 2012 Deskripsi Fisik xviii, 127 hlm. ; il. ; 29 cmBahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 610.73 Jum p/R.22.118Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Jundiah, Raden Siti -
Pengkajian berat badan kering sangat krusial dalam memberikan hemodialisis
yang optimal dan efektif. Mengkaji berat badan kering merupakan skill yang harus
dimiliki oleh setiap perawat ginjal.Ketidakakuratan pengkajian dalarn menentukan
berat badan kering menyebabkan hipervolemi dan hipovolemia yang ditandai dengan
adanya hipotensi, kram, dan pusing. Data yang diperoleh dari Rekarn medik Unit
Hemodialisis RSUP Dr. Hasan Sadikin (2012), ditemukan selama proses hemodialisa
sepanjang tahun 2011 adalah hipotensi 738 kali, kram otot 623 kali, menggigil dingin
140 kali, mual muntah 131 kali, akses sirkulasi 131 kali, hipertensi 63 kali dan nyeri
dada 43 kali. Pengkajian be rat badan kering biasa dilakukan secara klinis, yang pada
penelitian ini akan dibandingkan hasilnya dengan menggunakan bioimpedance
analyzer (BIA)
Penelitian ini termasuk explanatory research dengan metode yang digunakan
adalah metode korelasi bivariat. Metode sampel yang digunakan adalah purposive
sampling. Jumlah sampel 108 orang. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov. Uji statistic yang digunakan adalah uji t berpasangan untuk mengetahui
perbedaan berat badan kering. Uji Pearson dan Korelasi Parsial digunakan untuk
mengetahui hubungan antara variabel karena data terdistribusi normal.
Hasil penelitian tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara berat badan
kering yang diukur secara klinis dengan berat badan yang diukur dengan
menggunakan Bioimpedance analyzer (BIA) dengan nilai p 0,923 (p > 0,05) . Dan
terdapat hubungan antara interdialytic weight gain dengan berat badan kering dengan
nilai p 0,035 (p < 0,05) dan tidak terdapat hubungan tekanan darah dengan berat
badan kering (p > 0,05) nilai korelasi antara variabel lemah dengan nilai r diantara
0,20-0,399. Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak ruangan hendaknya
mempertahankan berat badan kering dan meningkatkan kualitas pengkajian berat
badan kering dengan menyusun standar operasional prosedur -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.