Skripsi
Glass Ceiling dalam Karir Pegawai Negeri Sipil Perempuan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung
Peningkatan jumlah perempuan yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah Kota Bandung menjadi salah satu bentuk transformasi ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 170110120058 351 FER 44/2016 Perpustakaan Fisip Unpad Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikJudul Seri -No. Panggil 351 FER 44/2016Penerbit FISIP Unpad : Bandung., 2016 Deskripsi Fisik -Bahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 351 FER 44/2016Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Feri Faizal -
Peningkatan jumlah perempuan yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah Kota Bandung menjadi salah satu bentuk transformasi sosial yang sangat luar biasa. Hal ini mendorong manajemen sumberdaya aparatur sipil negara Kota Bandung harus ramah gender, serta menegakan prinsip kesetaraan gender dan keadilan gender terutama terhadap PNS perempuan untuk mencapai posisi tertinggi dalam jabatan struktural. Namun, peningkatan karir PNS perempuan dalam jabatan struktural cenderung lebih lambat dibandingkan PNS laki-laki, baik di eselon V, IV, III, maupun II b. Maka penelitian ini menganalisis gender representation dan faktor-faktor yang menyebabkan glass ceiling dalam karir PNS perempuan untuk menduduki jabatan struktural esleon II b di lingkungan pemerintah Kota Bandung. Untuk menganalisis secara mendalam terhadap fokus penelitian dan identifikasi masalah dalam penelitian ini, penulis mengelaborasi teori dari Kmeck (2005), Newman (1994), Tower dan Alkadry (2008), serta Vianen dan Fischer (2002) sebagai pedoman. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penulis mengumpulkan data dari pemerintah Kota Bandung melalui observasi, analisis dokumen dan visual materials. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor commitment of woman to organization, negative perception of women capacity for managing, sex-based occupational segregation, dan masculine organizational culture menjadi penyebab PNS perempuan kesulitan untuk menduduki jabatan struktural eselon II b di lingkungan pemerintah Kota Bandung. Selain itu, PNS perempuan Kota Bandung harus menghadapi hambatan-hambatan yang muncul secara internal maupun eksternal. Penulis menyarankan dibuatnya affirmative action policy berupa program career tracking and formal mentoring bagi PNS perempuan terpilih dari hasil talent mapping. Kata Kunci: glass ceiling, gender study, representative bureaucracy, pemerintah Kota Bandung -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.