Skripsi
Faktor Predisposisi Perilaku Masyarakat mengenai Penggunaan Jamban di Desa Lanjan Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu
Penelitian ini mengenai “Faktor Predisposisi Perilaku Masyarakat Mengenai Penggunaan Jamban di Desa Lanjan Kecamatan Lohbener Kabupaten ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 170310100046 362 RAD 105/2016 Perpustakaan Fisip Unpad Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikJudul Seri -No. Panggil 362 RAD 105/2016Penerbit FISIP Unpad : Bandung., 2016 Deskripsi Fisik -Bahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 362 RAD 105/2016Tipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Radista Chandra Faturrakhmi -
Penelitian ini mengenai “Faktor Predisposisi Perilaku Masyarakat Mengenai Penggunaan Jamban di Desa Lanjan Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor predisposisi perilaku masyarakat Desa Lanjan baik yang buang air besar dengan menggunakan jamban maupun tidak dengan menggunakan jamban. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang disajikan secara deskriptif dan dikaji dengan teknik studi kasus. Informan terdiri dari aparat Desa Lanjan, anggota masyarakat Desa Lanjan, petugas pelayanan kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kihajaran Wetan, dan Tokoh masyarakat Desa Lanjan Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perilaku masyarakat mengenai penggunaan jamban dapat dilihat dari empat faktor predisposisi. Pertama terdapat banyak masyarakat yang belum mengetahui mengenai penggunaan jamban yang bersih dan sehat, sehingga berperilaku buang air besar sembarangan, meskipun terdapat pula masyarakat yang tahu dan paham mengenai penggunaan jamban dan memilih untuk menggunakan jamban sebagai sarana buang air besar. Kedua yaitu hasil penelitian dari faktor sikap, hal ini menyebabkan masyarakat tidak memandang jamban sebagai kebutuhan yang harus tersedia, dan buang air besar sembarangan dianggap sudah menjadi hal yang biasa, meskipun ada pula sebagian masyarakat yang sadar akan pentingnya buang air besar dengan menggunakan jamban. Ketiga yaitu dari faktor kepercayaan, karena masyarakat tidak meyakini kerentanan manusia terhadap penyakit akibat dari perilaku buang air besar sembarangan, walaupun di antaranya ada pula sebagian masyarakat yang yakin bahwa buang air besar dengan menggunakan jamban lebih menjamin kesehatan. Hal tersebut juga menyangkut nilai budaya yang menjadi faktor keempat selanjutnya, karena nilai budaya yang masih melekat erat dan sulit dihilangkan. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kembali pengetahuan masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat khususnya penggunaan jamban agar terhindar dari penyakit berbasis lingkungan. Pembinaan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat mengenai penggunaan jamban kepada seluruh masyarakat pun perlu ditingkatkan kembali, diantaranya mengenai manfaat dan dampak perilaku penggunaan jamban terhadap kesehatan dan bahaya buang air besar jika tidak menggunakan jamban. Hal itu dilakukan agar kesadaran masyarakat meningkat sehingga termotivasi untuk membuat jamban sehat dan menggunakannya sebagai sarana buang air besar. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.