Detail Cantuman

No image available for this title

Skripsi  

Dinamika Relasi Kekuasaan Dalam Program Pemberdayaan Penderes Sebagai CSR Unilever Di Kabupaten Pangandaran


Penelitian ini mengkaji tentang dinamika relasi kekuasaan dalam
pelaksanaan Program Pemberdayaan Penderes Kelapa sebagai aktivitas

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    170510080013301 RAH 50/2015Perpustakaan Fisip Unpad (4)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    301 RAH 50/2015
    Penerbit FISIP Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    301 RAH 50/2015
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Penelitian ini mengkaji tentang dinamika relasi kekuasaan dalam
    pelaksanaan Program Pemberdayaan Penderes Kelapa sebagai aktivitas
    Corporate Social Responsibility (CSR) Unilever di Pangandaran. Penelitian ini
    menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Metode tersebut
    digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam dan berfokus pada isu yang
    diteliti. Penelitian ini menemukan bahwa Unilever melakukan program
    pemberdayaan terhadap penderes di Pangandaran dalam kerangka CSR terhadap
    pemasok. Pelaksanaan program ini dipicu oleh persoalan di internal rantai pasok,
    yakni konflik laten antara para penderes dan SJA selaku bandar gula terbesar di
    Pangandaran, dan juga pemasok utama untuk Unilever. Konflik itu menyebabkan
    gangguan pada pasokan gula kelapa untuk Pabrik Kecap Bango milik Unilever.
    Selain itu, program tersebut juga dilatarbelakangi oleh tuntutan dunia bisnis dalam
    pelaksanaan CSR. Dalam pelaksanaan program itu, Unilever menjalankan praktik
    kepengaturan yakni dengan melakukan tindak perwalian dan teknikalisasi
    permasalahan. CSR itu sendiri menjadi praktik pendisiplinan bagi semua subjek
    terlibat, terutama para penderes. kemudian Unilever, melalui LSM pelaksana
    program, menjalankan agenda biopolitik dengan melakukan proses subjektifikasi,
    sehingga para penderes dengan sendirinya mau menjalankan standar-standar
    USAC, dan patuh pada Unilever. Namun relasi kekuasaan yang terjadi bukan
    hanya kepengaturan saja. Konsekuensi relasi kekuasaan yang bersifat produktif
    menyebabkan tumbuhnya kesadaran kritis penderes untuk melakukan perlawanan
    pada kepengaturan itu. Perlawanan itu menyebabkan dampak yang besar bagi
    keberlanjutan program pemberdayaan.
    Kata kunci : Penderes, Unilever, CSR, Pemberdayaan, Relasi Kekuasaan,
    Kepengaturan, Biopower, Subjektivitas
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi