Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Lele (Clarias sp.) Sebagai Sumber Protein Hewani Dalam Ransum Dan Implikasinya Terhadap Performan Ayam Broiler
PEMANFAATAN TEPUNG LIMBAH IKAN LE LE (Clarias sp.)
SEBAGAI SUMBER PROTEIN HEW ANI DALAM RANSUM
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERFORMAN ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan 01001140700236 636 Wid P/R.20.11 Perpustakaan Pusat (REF.20.11) Tersedia -
Perpustakaan Perpustakaan PusatJudul Seri -No. Panggil 636 Wid P/R.20.11Penerbit magister peternakan Unpad : Bandung., 2014 Deskripsi Fisik xx, 51 hlm. ; il. ; 29 cm.Bahasa IndonesiaISBN/ISSN -Klasifikasi 636 Wid PTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab Widianingrum, Dini -
PEMANFAATAN TEPUNG LIMBAH IKAN LE LE (Clarias sp.)
SEBAGAI SUMBER PROTEIN HEW ANI DALAM RANSUM
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERFORMAN
AY AM BROILER
Dini Widianingrum
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul pemanfaatan tepung limbah ikan lele (TLIL)
sebagai sumber protein hewani dalam ransum dan implikasinya terhadap
perfonnan ayam broiler, telah dilaksanakan di Laboratorium Produksi Temak
Unggas Fakultas Petemakan Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang.
Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap percobaan. Penelitian Tahap I
dilaksanakan dari tanggal 15 September sampai 14 Oktober 2013. Tujuan
penelitian adalah untuk mendapatkan kombinasi suhu dan lama waktu
pengeringan TLIL yang menghasilkan kualitas kimia dan biologi paling baik.
Percobaan pengeringan TLIL dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap Pola Faktorial. Faktor pertama adalah suhu 50° C, 65° C, dan 80° C
dan faktor kedua adalah lama waktu pengeringan 4, 5, dan 6 jam yang diulang
sebanyak 3 kali. Perbedaan antar perlakuan ditetapkan dengan Uji Jarak Berganda
Duncan. Pengujian terhadap aspek kimia setiap kombinasi perlakuan
menggunakan analisis proksimat. Pengujian terhadap aspek biologis
menggunakan ayam broiler finalstock strain Cobb umur 5 minggu sebanyak 27
ekor. TLIL basil pengeringan diberikan secara force feeding masing-masing
sebanyak 50 gram/ekor. Hasil penelitian Tahap I disimpulkan bahwa pengeringan
TUL yang paling baik diperoleh pada kombinasi suhu 65° C dan lama waktu
pengeringan 5 jam. Hal demikian ditunjukan oleh kandungan protein kasar 46,33
± 0,41 %, energi metabolis 2993,33 ± 36,50 kkal/kg, kecemaan bahan kering
61,38 ± 1,17 % dan kecemaan protein kasar 73,38 ± 1,70 %. Penelitian Tahap 11
dilaksanakan dari tanggal 15 Nopember sampai 20 Desember 2013. Tujuan
penelitian untuk mendapatkan tingkat penggunaan TLIL dalam ransum yang
menghasilkan performan ayam broiler yang paling baik. Penelitian Tahap 11
dilaksanakan dengan menggunakan 100 ekor ayam broiler finalstock strain Cobb
dialokasikan ke dalam Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan yang
diulang 4 kali. Ayam dipelihara dari umur 1 sampai 35 hari dengan ransum
perlakuan RO (TLIL 0%), RI (TLIL 6 %), R2 (TLIL 11%), R3 (TLIL 16 %) dan
R4 (TUL 21%). Hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan TLIL dalam
ransum sebanyak 16 % menghasilkan performan yang paling baik. Hal demikian
ditunjukkan oleh konsumsi ransum sebanyak 2143,75 gram, pertambahan bobot
badan sebanyak 1097,75 gram dan konversi ransum 1,95. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.