Detail Cantuman

Image of Efektivitas acceptance and commitment therapy (ACT) untuk meningkatkan pain acceptance pada wanita dengan skoliosis

Text  

Efektivitas acceptance and commitment therapy (ACT) untuk meningkatkan pain acceptance pada wanita dengan skoliosis


EFEKTIVITAS ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY (ACT)
UNTUK MENINGKATKAN PAIN ACCEPTANCE PADA WANITA DENGAN
SKOLIOSIS

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010030007767616.89 San e/R.19.248.5Perpustakaan Pusat (REF.19.248.5)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    616.89 San e/R.19.248.5
    Penerbit Fakultas Psikolog Unpad : Jatinangor.,
    Deskripsi Fisik
    xv, 159 hlm. ; il. ; 29 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    616.89 San e
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Reference
    Pernyataan Tanggungjawab
  • EFEKTIVITAS ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY (ACT)
    UNTUK MENINGKATKAN PAIN ACCEPTANCE PADA WANITA DENGAN
    SKOLIOSIS

    Pengalaman nyeri tidak menyenangkan akibat skoliosis membuat
    penderitanya berupaya keras untuk menghindari munculnya rasa nyeri dan
    mengakibatkan munculnya ketidakaktifan, penarikan diri, dan ketidakpuasan
    hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Acceptance and
    Commitment Therapy (ACT) untuk meningkatkan pain acceptance pada wan ita
    dengan skoliosis. Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian one-group
    pretest-posttest design dengan melibatkan tiga subjek penelitian yang diperoleh
    melalui teknik purposive sampling.

    Metode pengumpulan data bersifat embedded design. Data dikumpulkan
    melalui kuesioner dan wawancara. Kuesioner yang digunakan antara lain Chronic
    Pain Acceptance Questionnaire (CP AQ) dari McCracken et al. (2004) untuk
    mengukur pain acceptance, Psychological Inflexibility in Pain Scale (PIPS) dari
    Wicksell et al. (2010) untuk mengukur psychological inflexibility, dan Brief Pain
    Inventory (BPI) untuk mengukur intensitas dan dampak nyeri terhadap kehidupan
    sehari-hari. Alat ukur telah melalui proses adaptasi ke dalam bahasa Indonesia,
    penilaian ahli untuk mengetahui validitas isi dan diuji cobakan untuk mengetahui
    tingkat reliabilitas. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan
    setelah intervensi. Data kuesioner dianalisis dengan menggunakan metode
    statistika deskriptif dan uji statistik non-parametrik Wilcoxon, sementara data
    wawancara dianalisis dengan menggunakan analisis konten.

    Hasil uji statistik tidak menunjukkan adanya peningkatan pain acceptance
    yang signifikan setelah Acceptance and Commitment Therapy (ACT) diberikan.
    Namun terapi yang diberikan mampu menurunkan psychological inflexibility
    individu, terutama terkait tindakan-tindakan menghindari nyeri (avoidance of
    pain). Selain itu, terdapat perubahan positif setelah ACT diberikan dimana terjadi
    penurunan intensitas nyeri dan penurunan dampak negatif nyeri terhadap perasaan
    serta keberfungsian sehari-hari.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi