Detail Cantuman

Image of PENGARUH PEMBERDAYAAN (EMPOWERING) KELOMPOK REMAJA AKHIR MELALUI PENDEKATAN PERENCANAAN KONTIJENSI DALAM MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN REMAJA TERHADAP ANCAMAN KEMATIAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN GARUT

Text  

PENGARUH PEMBERDAYAAN (EMPOWERING) KELOMPOK REMAJA AKHIR MELALUI PENDEKATAN PERENCANAAN KONTIJENSI DALAM MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN REMAJA TERHADAP ANCAMAN KEMATIAN AKIBAT BENCANA DI KABUPATEN GARUT


Garut merupakan daerah paling rawan terhadap aneaman beneana alam di Indonesia
yang mengakibatkan korban luka-luka maupun korban jiwa. Belum ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010030007941610.73 Seh p/R.22.218.1Perpustakaan Pusat (REF.22.218.1)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    610.73 Seh p/R.22.218.1
    Penerbit Fakultas Keperawatan Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xiv, 96 hlm. ; il. ; 29 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    610.73 Seh p
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Reference
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Garut merupakan daerah paling rawan terhadap aneaman beneana alam di Indonesia
    yang mengakibatkan korban luka-luka maupun korban jiwa. Belum terlihatnya sikap
    proaktif individu dalam kesiapsiagaan beneana menambah aneaman kematian
    terhadap kelompok rentan dimasyarakat, sehingga perlunya pemberdayaan kelompok
    remaja yang berpotensi memiliki kesiapsiagaan terhadap aneaman kematian akibat
    bencana serta dapat melakukan proses pendampingan terhadap kelompok rentan.
    Proses perkembangan intelektual remaja menunjang remaja untuk memiliki resiliensi
    yang baik terhadap beneana. pemberdayaan remaja dengan pelatihan melalui
    pendekatan pereneanaan kontijensi sangat diperlukan untuk meningkatkan
    kesiapsiagaan terhadap aneaman kematian akibat beneana.

    Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberdayaan (empowering) kelompok
    remaja akhir melalui pendekatan pereneanaan kontijensi dalam meningkatkan
    kesiapsiagaan remaja terhadap aneaman kematian akibat beneana.

    Penelitian menggunakan metoda quasi-experimental design dengan pendekatan
    rancangan one group pre-post test design. Populasi penelitian merupakan pelajar
    SMK diwilayah yang memiliki ancaman beneana. JumIah sampel sebanyak 33
    responden dengan teknik proporsional random sampling dari 4 sekolah yang ada di
    zona merah. Data dianalisis menggunakan, tendensi sentral untuk analisis univariat, t­
    test dependent dengan tingkat kepereayaan 95% untuk melihat pengaruh dari
    intervensi, serta menggunakan uji regresi linier ganda untuk menganalisis faktor
    mana yang paling berpengaruh terhadap kesiapsiagaan.

    Terdapat pengaruh pemberdayaan melalui pendekatan pereneanaan kontijensi dapat
    meningkatkan upaya kesiapsiagaan dengan nilai a (0.000). Peningkatan rerata
    (36,67%) didapatkan pada faktor yang mengawali kesiapsiagaan, diantaranya dilihat
    dari persepsi terhadap resiko, kewaspadaan terhadap ancaman, serta penurunan
    kecemasan. Faktor tersebut menstimulasi terbentuknya niat melakukan kesiapsiagaan
    dengan peningkatan (43,33%), bahkan meningkatkan upaya perencanaan
    kesiapsiagaan belle ana sebesar (42,00%) sebelum dan setelah intervensi. Ketiga
    faktor terse but saling berkaitan dan faktor pembentukan niat melakukan
    kesiapsiagaan menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesiapsiagaan
    dengan nilai ~ (0,531)

    Penelitian dapat disimpulkan bahwa proses pemberdayaan melalui pendekatan
    perencanaan kontijensi mampu meningkatkan kesiapsiagaan remaja akhir terhadap
    ancaman kematian akibat beneana. Sehingga perlu kajian mengenai keberlangsungan
    pendekatan ini seeara praktis oleh remaja serta apakah dapat menunjang dalam
    sebuah sistem penanggulangan kegawatdaruratan terpadu.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi