Detail Cantuman

Image of PROSES PEMBENTUKAN IDENTITAS ASEAN : PROBLEM DAN PROSPEK

Text  

PROSES PEMBENTUKAN IDENTITAS ASEAN : PROBLEM DAN PROSPEK



Disertasi ini membahas diskursus pembentukan identitas ASEAN menuju
penguatan ASEAN. Secara khusus penelitian ini juga membahas ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010040007411327 Yus pPerpustakaan Pusat (Reference Kls. 300)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    327 Yus p/R.17.269.7
    Penerbit Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Unpad : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xv, 322 hlm. ; il. ; 29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    327
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Reference
    Pernyataan Tanggungjawab

  • Disertasi ini membahas diskursus pembentukan identitas ASEAN menuju
    penguatan ASEAN. Secara khusus penelitian ini juga membahas penggunaan teori
    Norm Life Cycle dalam pembentukan identitas ASEAN pada pilar ASEAN Sosio­
    Cultural Community (ASCC).

    Penelitian ini menggunakan perspektif konstruktivis. Penelitian ini juga
    menggunakan konsep identitas dan norma dalam kajian Hubungan Intemasional.
    Kerangka pemikiran yang digunakan adalah kerangka yang dikembangkan
    Finnemore dan Sikkink (1998) tentang teori Norm Life Cycle dalam pembentukan
    norma dan identitas dalam suatu komunitas.

    Metode penelitian kualitatif digunakan untuk menjelaskan Norm Life
    Cycle sebagai basis teori untuk pembentukan identitas dan mengelaborasi
    penggunaannya dengan memodifikasi dan mengadaptasi sesuai situasi dan kondisi
    diASEAN.

    Temuan studi menununjukkan bahwa identitas ASEAN sebenamya
    tersebar di masyarakat ASEAN, hanya saja hingga saat ini belum ada identifikasi
    yang jelas untuk menunjukkan identitas ASEAN. ASEAN perlu melakukan upaya
    untuk membingkai identitas-identitas yang masih cair di tengah masyarakat
    ASEAN agar terwujud sebentuk identitas bersama yang dapat diidentifikasi
    sebagai identitas ASEAN. Dalam studi juga ditemukan kendala-kendala yang
    dihadapi ASEAN dalam pembentukan identitas. Sungguhpun demikian ditemukan
    pula peluang-peluang yang dapat dioptimalkan untuk membentuk identitas
    ASEAN. Studi juga menemukan signifikansi penggunaan Norm Life Cycle dalam
    konstruksi identitas ASEAN.

    Melalui elaborasi teori Norm Life Cycle, memodifikasi dan
    mengadaptasinya dalam konteks ASEAN, penelitian ini memunculkan sebentuk
    model verbal yang dapat disimulasikan oleh negara-negara anggota ASEAN untuk
    membentuk identitas bersama ASEAN pada pilar ASCC. Pembentukan identitas
    ASEAN dapat dilakukan melalui formulasi verbal yang diajukan, dengan temuan
    khusus pada pelibatan elit pemerintah untuk setiap tahap konstruksi identitas
    ASEAN. Konstruksi identitas ASEAN akan melalui tiga tahap yaitu norm
    emergence, norm cascade, dan intemalisasi.

    Kesimpulan akhir menunjukkan jika tipping point gagasan ideasional yang
    dimunculkan pada tahap norm emergence mencapai konsensus, identitas kolektif
    ASEAN dapat dibentuk. Selanjutnya identitas kolektif akan memasuki tahap norm
    cascade dengan penekanan pada sosialisasi. Pada tahap akhir identitas kolektif
    harus diinterlisasikan agar mencapai 'taken for granted'. Pelibatan elit negara­
    negara anggota ASEAN akan mendorong kesuksesan konstruksi identitas
    ASEAN. Terbentuknya identitas ASEAN akan berbanding linier dengan
    penguatan ASEAN. Sehingga identitas ASEAN dapat menjaga ASEAN dari
    kerapuhan.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi