Skripsi
PREVALENSI DIASTEMA SENTRAL ANTERIOR DILIHAT BERDASARKAN ETIOLOGI, USIA DAN JENIS KELAMIN PADA ANAK USIA 11-12 TAHUN DI WILAYAH KAREES KOTA BANDUNG
Diastema sentral anterior pada anak merupakan celah yang terbentuk diantara gigi insisif sentral yang biasa terjadi saat periode gigi campuran.Tujuan ...
-
Code CallNo Lokasi Ketersediaan PED1-420 420 617.64 Bah P Jatinangor (pedodonsia) Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan -
Perpustakaan Fakultas Kedokteran GigiJudul Seri -No. Panggil 617.64 Bah PPenerbit FKG Unpad : ., 2016 Deskripsi Fisik xi, 66 hlm; ilus; 20,1 x 30cm; hardcoverBahasa IndonesiaISBN/ISSN 160110120061Klasifikasi pedodontologiTipe Isi -Tipe Media -Tipe Pembawa -Edisi -Subyek Info Detil Spesifik -Pernyataan Tanggungjawab - -
Diastema sentral anterior pada anak merupakan celah yang terbentuk diantara gigi insisif sentral yang biasa terjadi saat periode gigi campuran.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi diastema sentral anterior dilihat berdasarkan etiologi, usia dan jenis kelamin pada anak usia 11-12 tahun di wilayah Karees kota Bandung.
Jenis penelitian adalah deskriptif dengan teknik survey. Lokasi dan sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik multistage random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 217 orang anak berusia 11-12 tahun di wilayah Karees kota Bandung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi diastema sentral anterior akibat frenulum letak rendah sebanyak 21 orang (9.6%), kebiasaan menghisap ibu jari sebanyak 10 orang (4.6%), dan agenesis gigi insisif lateral sebanyak 5 orang (2.3%). Berdasarkan usia sebanyak 24 orang (11.05%) pada anak usia 11 tahun dan 12 orang (5.52%) pada anak usia 12 tahun. Hasil berdasarkan jenis kelamin anak laki-laki sejumlah 19 orang (8.75%), dan pada anak perempuan sebesar 17 orang (7.83%).
Simpulan penelitian menunjukkan bahwa prevalensi tertinggi terjadinya diastema sentral anterior dilihat berdasarkan etiologi adalah frenulum labialis letak rendah. Berdasarkan kelompok usia adalah anak usia 11 tahun, sedangkan berdasarkan jenis kelamin anak laki-laki memiliki prevalensi lebih tinggi dibandingkan anak perempuan. -
Tidak tersedia versi lain
-
Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.