Detail Cantuman

Image of Kelekatan dengan orang tua, harga diri dan persepsi tentang afeksi sebagai faktor pembentuk kompetensi emosi anak usia 8-10 tahun di Malang

Text  

Kelekatan dengan orang tua, harga diri dan persepsi tentang afeksi sebagai faktor pembentuk kompetensi emosi anak usia 8-10 tahun di Malang


KELEKATAN DENGAN ORANG TUA, RA.RGA DIRI, DAN PERSEPSJ
TENTANG AFEKSI SEBAGAI FAKTOR PEMBENTUK KOMPETENSI
EMOSI ANAK USIA 8-10 TAHUN ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010040007458150 Sit kPerpustakaan Pusat (Reference Kls. 100)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    150 Sit k/R.19.10.1
    Penerbit Fakultas Psikologi UNPAD : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xxi, 185 hlm. ; il. ; 29 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    150
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Reference
    Pernyataan Tanggungjawab
  • KELEKATAN DENGAN ORANG TUA, RA.RGA DIRI, DAN PERSEPSJ
    TENTANG AFEKSI SEBAGAI FAKTOR PEMBENTUK KOMPETENSI
    EMOSI ANAK USIA 8-10 TAHUN DI MALA.c~G

    Rr. Siti Suminarti Fasikhah, Prof. Or. Juke Roosjati Siregar, M.Pd., Prof. Or.

    Kusdwiratri Setiono, Dr. Rismiyati E. Koesma.

    Fenomena yang terkait dengan emosi anak-anak sekolah dasar adalah
    kecenderungan mudah tersinggung dan respon reaktif yang sering terjadi. Idealnya
    anak-anak usia sekolah sudah dapat menunjukkan ekspresinya yang relevan dengan
    situasi. Hal ini menarik perhatian peneliti, karena dampak yang paling penting dari
    emosi anak adalah penyesuaian, karenanya anak-anak membutuhkan belajar
    memahami, mengekspresikan dan meregulasi emosi secara kompeten. Tujuan
    penelitian llr adalah untuk mendapatkau model tentang faktor kelekatan dengan orang
    tua, harga diri dan persepsi afeksi sebagai faktor pembentuk kompetensi emosi anak
    usia 8-10 tahun di Malang.

    Menggunakan rancangan penelitian causal inferences, dengan responden
    berjumlah 403 anak usia 8-10 tahun di Malang, T eknik pengambilan sampel
    menggunakan clusier random sampling. Metode pengumpulan data dalam peneiitian
    ini menggunakan kuesioner yaitu kuesioner kelekatan dengan orang tua, harga diri dan
    persepsi afeksi, serta alat ukur "Ko memo" berupa cerita bergambar untuk mengungkap
    kompetensi emosi. Berdasar hasil pengujian, seluruh data empirik fit dengn model
    konseptual yang dibangun.

    Hasil penelitian mendapatkan model kelekatan dengan orang tua, harga diri dan
    persepsi tentang afeksi sebagai faktor pembentuk kompetensi emosi anak usia 8-10
    tahun di Malang, artinya terdapat faktor determinan sebagai fondasi terbentuknya
    kompetensi emosi anak usia 8-10 tahun di Malang, yaitu peran kelekatan dengan orang
    ma, harga diri dan persepsi af-eksi. .
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi