Detail Cantuman

Image of Model Pengembangan Modal Sosial pada Kelembagaan Petani Berbasis Program Pemerintah (Suatu Kasus pada Gapoktan Penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan di Wilayah Sukabumi)

Text  

Model Pengembangan Modal Sosial pada Kelembagaan Petani Berbasis Program Pemerintah (Suatu Kasus pada Gapoktan Penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan di Wilayah Sukabumi)


Model Pengembangan Modal Sosial pada Kelembagaan Petani Berbasis
Program Pemerintah (Suatu Kasus pada Gapoktan Penerima Program

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    010040007562630 Ama mPerpustakaan Pusat (Reference kls.600)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    630 Ama m/R.15.15.1
    Penerbit Universitas Padjadjaran : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xviii, 296 hlm.; ill.: 29 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    630
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    Reference
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Model Pengembangan Modal Sosial pada Kelembagaan Petani Berbasis
    Program Pemerintah (Suatu Kasus pada Gapoktan Penerima Program
    Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan di Wilayah Sukabumi).
    Di bawah Bimbingan Dini Rocdiani, Tuhpawana P. Sendjaja dan Trlsna
    Insan Noor.

    Kajian mengenai modal sosial perlu dilakukan karena modal sosial merupakan
    energi sosial yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan, seperti pada
    pelaksanaan program pemberdayaan petani pada kelembagaan agribisnis yang
    digulirkan oleh pemerintah. Penelitian ini dilakukan pada petani anggota
    kelembagaan agribisnis (gabungan kelompok tanilgapoktan yang menerima
    program Pengembangan Usaha Agribisnis PerdesaanJPUAP sejak tahun 2008) di
    wilayah Sukabumi, dengan tujuan untuk: 1) menganalisis pengaruh modal sosial
    terhadap kinerja kelembagaan agribisnis, 2) menganalisis pengaruh kinerja
    kelembagaan agribisnis terhadap keberhasilan program PUAP, 3) menganalisis
    pengaruh modal sosial dan kinerja kelembagaan agribisnis pada keberhasilan
    program PUAP, serta 4) merancang model pengembangan modal sosial
    kelembagaan agribisnis berbasis program pemerintah di Wilayah Sukabumi.
    Data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder, Pengambilan sampel
    dilakukan dengan Cluster Random Sampling dan propotional Stratified Random
    Sampling. Selain sampel petani, diambil juga key informants. Data yang
    terkumpul dianalisis dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan
    analisis kuantitatif dengan analisis Structural Equation Model-Partial Least
    Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) modal sosial
    berpengaruh secara positif terhadap kinerja kelembagaan agribisnis, 2) kinerja
    kelembagaan agribisnis berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan
    program, 3) modal sosial dan kinerja keleinbagaan agribisnis berpengaruh secara
    positif terhadap keberhasilan program, serta 4) didapat rancang bangun model
    pengembangan modal sosial pada kelembagaan agribisnis berbasis program
    pemerintah di wilayah Sukabumi. Semua indikator pada modal sosial dan kinerja
    kelembagaan agribisnis tidak ada yang dominan, namun memiliki pengaruh yang
    positifterhadap keberhasilan program. Sehingga semua indikator modal sosial
    perlu diberi penguatan, khususnya pada modal sosial yang terendah adalah tingkat
    kolektivitas serta modal sosial kesadaran dan partisipasi sosial yang merupakan
    modal sosial dengan nilai kontribusi tertinggi. Penguatan modal sosial dapat
    dilakukan melalui berbagai pelatihan peningkatan modal sosial (achievment
    motivation training) dengan melibatkan anggota dan pengurus gapoktan serta
    pendamping program agar keberhasilan program dapat tercapai.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi