Detail Cantuman

Image of Representasi  Peristiwa dan Institusi Negara Dalam Pemberitaan

Text  

Representasi Peristiwa dan Institusi Negara Dalam Pemberitaan "Saweran Untuk Gedung KPK" di Harian Umum Media Indonesia : Analisis Wacana Kritis


BSTRAK

PeneIitian ini berjudul "Representasi Peristiwa dan Institusi Negara dalam
Pemberitaan 'Saweran untuk Gedung KPK' di ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01001130700179306 May rPerpustakaan Pusat (Referensi)Tersedia
  • Perpustakaan
    Perpustakaan Pusat
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    306 May r
    Penerbit : Bandung.,
    Deskripsi Fisik
    xii,;114 hlm,;29 cm
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    180120110002
    Klasifikasi
    306 May r
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    -
    Info Detil Spesifik
    Referensi
    Pernyataan Tanggungjawab
  • BSTRAK

    PeneIitian ini berjudul "Representasi Peristiwa dan Institusi Negara dalam
    Pemberitaan 'Saweran untuk Gedung KPK' di Harian Umum Media Indonesia:

    Analisis Wacana Kritis" Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
    kualitatif-deskriptif Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan
    strategi kebahasaan yang digunakan Media Indonesia untuk merepresentasikan
    peristiwa dan institusi negara dalam pemberitaan "Saweran untuk Gedung KPK"; (2)
    mendeskripsikan hubungan antara ideologi Harian Umum Media Indonesia dan strategi
    kebahasaan yang digunakan dalam merepresentasikan peristiwa dan institusi negara
    dalam pemberitaan "Saweran untuk Gedung KPK"; dan (3) mendeskripsikan situasi
    sosial, politik, dan budaya yang melatarbelakangi strategi kebahasaan yang digunakan
    untuk merepresentasikan peristiwa dan institusi negara dalam pemberitaan "Saweran
    untuk Gedung KPK" di Harian Umum Media Indonesia.

    Hasil penelitian menunj ukkan bahwa (1) berdasarkan analisis strategi kebahasaan,
    Media Indonesia telah menggunakan diksi, metafora, kalimat, modalitas, serta kutipan
    langsung dan tidak langsung sebagai strategi untuk merepresentasikan peristiwa dan
    institusi negara dalam pemberitaan bertema "Saweran untuk Gedung KPK"; (2)
    berdasarkan analisis ideologi media dan strategi kebahasaan yang digunakan
    menunjukkan bahwa ideologi nasionalisme yang dianut oleh Media Indonesia telah
    menunjukkan keberpihakan media kepada institusi negara Komisi Pemberantasan
    Korupsi (KPK) dibandingkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR); (3) sementara
    itu, analisis sosial, politik, dan budaya yang melatarbelakangi strategi kebahasaan
    menunjukkan bahwa korupsi yang sudah membudaya di tingkat petinggi negara
    khususnya DPR di Indonesia, dan keterlibatan pemilik harian umum Media Indonesia
    dalam salah satu partai politik baru yang ada di Indonesia telah mengarahkan
    representasi teks yang merepresentasikan KPK lebih positif dibandingkan DPR.

  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi