Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Krim Antijerawat dari Ekstrak Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens)


Infeksi bakteri pada jerawat akan membuat keadaan jerawat semakin parah. Bakteri-bakteri tersebut diantaranya Staphylococcus aureus dan ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    01021101000098Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Farmasi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    2416
    Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran : .,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    2416
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    NULL
    Subyek

    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Infeksi bakteri pada jerawat akan membuat keadaan jerawat semakin parah. Bakteri-bakteri tersebut diantaranya Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Di Indonesia terdapat berbagai tumbuhan yang memiliki aktivitas terhadap bakteri penyebab jerawat, diantaranya tumbuhan sarang semut (Myrmecodia pendens) yang berasal dari daerah Wamena, Papua. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan krim antijerawat dari ekstrak tumbuhan sarang semut. Metode yang digunakan meliputi pengumpulan dan determinasi tumbuhan, pembuatan ekstrak, skrining fitokimia ekstrak, penetapan standarisasi ekstrak, uji aktivitas antibakteri ekstrak, penentuan konsentrasi hambat tumbuh minimum (KHTM) ekstrak, pembuatan krim dengan berbagai konsentrasi ekstrak, pemeriksaan zat aktif sediaan dengan metode kromatografi lapis tipis, pengujian stabilitas krim, uji aktivitas antibakteri krim pada hari ke 56 dan pengujian keamanan krim. Hasil skrining fitokimia menunjukkan keberadaan flavonoid dan polifenol yang diduga memiliki aktivitas antibakteri. Konsentrasi hambat tumbuh minimum (KHTM) ekstrak yang didapat terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus adalah 0,8% dan untuk bakteri uji Staphylococcus epidermidis adalah 0,4%. Berdasarkan hasil orientasi basis yang dilakukan maka dibuat sediaan krim jenis minyak dalam air yang mengandung ekstrak tersebut dengan 3 konsentrasi yang berbeda yaitu 1,6%, 2,4% dan 3,2%. Hasil pengujian kualitas sediaan setelah penyimpanan 56 hari menunjukkan bahwa krim antijerawat yang dibuat memiliki aktivitas terhadap bakteri uji, viskositas yang baik, pH yang baik, angka cemaran mikroba yang aman, dan tidak menyebabkan iritasi. Dari hasil KLT sediaan krim, terlihat 4 bercak dengan Rf 0,33, 0,6, 0,71 dan 0,85.
    Kata kunci: Antierawat, Tumbuhan sarang semut, Krim.
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi