Detail Cantuman

No image available for this title

Thesis  

EFEKTIVITAS FRAKSI N-HEKSANA DAUN KEMANGI (OCIMUM BASILICUM) SEBAGAI BAHAN STERILISASI ARCHWIRE YANG DIINDUKSI STREPTOCOCCUS MUTANS ATCC 25175 DIBANDINGKAN CHLORHEXIDINE (Penelitian Pendahuluan Bahan Sterilisasi Archwire)


Pendahuluan: Archwire merupakan komponen ortodonti cekat yang dapat digunakan kembali antar kunjungan oleh pasien yang sama, oleh karena itu archwire ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    TH-758758 617.64 Sya ESekeloa (ortodonsia)Tersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.64 Sya E
    Penerbit PPDGS FKG Unpad : FKG UNPAD SEKELOA.,
    Deskripsi Fisik
    xvii, 79hlm;illus; 21x30 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160321150009
    Klasifikasi
    617.64
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan: Archwire merupakan komponen ortodonti cekat yang dapat digunakan kembali antar kunjungan oleh pasien yang sama, oleh karena itu archwire memerlukan sterilisasi sebelum diinsersikan kembali ke dalam rongga mulut pasien karena pada archwire ditemukan peningkatan jumlah Streptococcus mutans sebagai bakteri patogen penyebab utama terjadinya karies dan penyakit periodontal. Daun kemangi (Ocimum basilicum) merupakan tanaman herbal yang terbukti memiliki daya antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri. Penelitian ini menggunakan Streptococcus mutans ATCC 25175 yang identik dengan Streptococcus mutans yang banyak ditemukan pada archwire. Tujuan penelitian: Mengetahui daya antibakteri fraksi n-heksana daun kemangi dan chlorhexidine terhadap Streptococcus mutans ATCC 25175, dan mengetahui perbedaan penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans ATCC 25175 pada archwire CuNiTi yang disterilisasi menggunakan fraksi n-heksana daun kemangi dibandingkan chlorhexidine. Bahan dan metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Fraksi n-heksana daun kemangi dan chlorhexidine diuji daya antibakteri dengan melihat zona hambat, KHM (Konsentrasi Hambat Minimum), KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum), dan penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans ATCC 25175 pada archwire Cu-NiTi yang disterilisasi menggunakan fraksi n-heksana daun kemangi dan chlorhxidine. Hasil: Fraksi n-heksana daun kemangi dan chlorhexidine memiliki zona hambat, KHM, dan KBM terhadap Streptococcus mutans ATCC 25175. Penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans ATCC 25175 pada archwire CuNiTi yang disterilisasi menggunakan fraksi n-heksana daun kemangi dengan chlorhexidine menunjukan hasil tidak signifikan. Simpulan: Fraksi n-heksana daun kemangi dan chlorhxidine memiliki daya antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Fraksi n-heksana daun kemangi memilki efektivitas sebagai bahan sterilisasi yang sama dengan chlorhexidine.

    Pendahuluan: Archwire merupakan komponen ortodonti cekat yang dapat digunakan kembali antar kunjungan oleh pasien yang sama, oleh karena itu archwire memerlukan sterilisasi sebelum diinsersikan kembali ke dalam rongga mulut pasien karena pada archwire ditemukan peningkatan jumlah Streptococcus mutans sebagai bakteri patogen penyebab utama terjadinya karies dan penyakit periodontal. Daun kemangi (Ocimum basilicum) merupakan tanaman herbal yang terbukti memiliki daya antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri. Penelitian ini menggunakan Streptococcus mutans ATCC 25175 yang identik dengan Streptococcus mutans yang banyak ditemukan pada archwire. Tujuan penelitian: Mengetahui daya antibakteri fraksi n-heksana daun kemangi dan chlorhexidine terhadap Streptococcus mutans ATCC 25175, dan mengetahui perbedaan penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans ATCC 25175 pada archwire CuNiTi yang disterilisasi menggunakan fraksi n-heksana daun kemangi dibandingkan chlorhexidine. Bahan dan metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Fraksi n-heksana daun kemangi dan chlorhexidine diuji daya antibakteri dengan melihat zona hambat, KHM (Konsentrasi Hambat Minimum), KBM (Konsentrasi Bunuh Minimum), dan penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans ATCC 25175 pada archwire Cu-NiTi yang disterilisasi menggunakan fraksi n-heksana daun kemangi dan chlorhxidine. Hasil: Fraksi n-heksana daun kemangi dan chlorhexidine memiliki zona hambat, KHM, dan KBM terhadap Streptococcus mutans ATCC 25175. Penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans ATCC 25175 pada archwire CuNiTi yang disterilisasi menggunakan fraksi n-heksana daun kemangi dengan chlorhexidine menunjukan hasil tidak signifikan. Simpulan: Fraksi n-heksana daun kemangi dan chlorhxidine memiliki daya antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Fraksi n-heksana daun kemangi memilki efektivitas sebagai bahan sterilisasi yang sama dengan chlorhexidine
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi