Detail Cantuman

No image available for this title

Manuscript  

Gambaran pemberian antibiotik pasca ekstraksi gigi oleh dokter gigi di Jawa Barat


Pendahuluan: Terdapat peningkatan peresepan antibiotik oleh dokter gigi yang
signifikan khususnya setelah tindakan ekstraksi gigi. Dokter gigi ...

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    IBM1- 252252 617.605 Azi GJatinangor (Ilmu Bedah Mulut)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
  • Perpustakaan
    Fakultas Kedokteran Gigi
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    617.605 Azi G
    Penerbit FKG Unpad : FKG UNPAD JATINANGOR.,
    Deskripsi Fisik
    -
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    160110180053
    Klasifikasi
    617.605
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • Pendahuluan: Terdapat peningkatan peresepan antibiotik oleh dokter gigi yang
    signifikan khususnya setelah tindakan ekstraksi gigi. Dokter gigi seharusnya
    meresepkan antibiotik dengan bijaksana dan evidence based, akan tetapi
    kenyataannya hal tersebut tidak selalu diikuti. Resistensi antibiotik merupakan
    salah satu ancaman kesehatan global serius akibat penyalahgunaan antibiotik.
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemberian antibiotik pasca
    ekstraksi gigi oleh dokter gigi di Jawa Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan
    metode deskriptif kuantitatif cross-sectional dengan jenis penelitian survei melalui
    penyebaran kuesioner yang dilakukan secara daring dengan google form melalui
    media sosial. Sampel yang digunakan berjumlah 453 responden yaitu dokter gigi
    umum dan/atau spesialis yang mewakili 23 Persatuan Dokter Gigi Indonesia
    (PDGI) cabang kota/kabupaten di Jawa Barat dan dipilih melalui metode nonprobability purposive sampling. Hasil: Dokter gigi di Jawa Barat masih rutin
    meresepkan antibiotik pasca ekstraksi gigi dengan jenis ekstraksi gigi
    sederhana/intra-alveolar/closed method (29,80%), memberikan edukasi pada
    pasien terkait cara konsumsi antibiotik berdasarkan intensitas waktu yang
    cenderung relatif dan tidak pasti (85,87%), memberikan antibiotik pada diagnosis
    yang tidak seharusnya seperti pulpitis reversibel, pulpitis ireversibel, nekrosis
    pulpa, abses periapikal akut tanpa keterlibatan sistemik, dan ekstraksi gigi vital
    untuk keperluan ortodonti (45,96%), dan meresepkan Amoksisilin (31,20%) serta
    Klindamisin (20,40%) sebagai antibiotik yang paling sering diberikan. Simpulan:
    Masih terdapat dokter gigi di Jawa Barat yang meresepkan antibiotik pasca
    ekstraksi gigi pada kondisi yang tidak selalu memerlukan penggunaan antibiotik.
    Kata kunci: Antibiotik, dokter gigi, ekstraksi gigi, Jawa Barat
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi