Detail Cantuman

No image available for this title

Text  

Pengaruh lama simpan telur terhadap daya tetas dan mortalitas Puyuh Padjadjaran Generasi ke-6


PENGARUH LAMA SIMPAN TELUR TERHADAP DAYA TETAS DAN
MORTALITAS PUYUH PADJADJARAN GENERASI KE 6

Wildan Rasyid Alhafiz

  • CodeCallNoLokasiKetersediaan
    SKR001753Skr.6259Perpustakaan Fakultas PeternakanTersedia
  • Perpustakaan
    Fakultas Peternakan
    Judul Seri
    -
    No. Panggil
    -
    Penerbit Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran : Sumedang.,
    Deskripsi Fisik
    xii, 80 hlm.: ilus.; 29 cm.
    Bahasa
    Indonesia
    ISBN/ISSN
    -
    Klasifikasi
    636.6
    Tipe Isi
    -
    Tipe Media
    -
    Tipe Pembawa
    -
    Edisi
    -
    Subyek
    Info Detil Spesifik
    -
    Pernyataan Tanggungjawab
  • PENGARUH LAMA SIMPAN TELUR TERHADAP DAYA TETAS DAN
    MORTALITAS PUYUH PADJADJARAN GENERASI KE 6

    Wildan Rasyid Alhafiz
    vii


    ABSTRAK

    Penelitian tentang “Pengaruh Lama Simpan Telur terhadap Daya Tetas
    dan Mortalitas Puyuh Padjadjaran Generasi Ke 6” di Pusat Pembibitan Puyuh
    Padjadjaran dan Laboratorium Produksi Ternak Unggas telah dilaksanakan pada
    Januari hingga Februari 2019. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh
    lama simpan telur terhadap daya tetas dan mortalitas puyuh Padjadjaran generasi
    ke 6. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan pengambilan sampel
    telur secara simple random sampling dan diamati daya tetas dan mortalitasnya.
    Telur puyuh yang digunakan untuk 4 perlakuan (lama simpan P1: 1 hari, P2: 5
    hari, P3: 9 hari dan P4: 13 hari) dan 6 ulangan adalah sebanyak 720 butir telur
    yang berasal dari 560 induk puyuh (persilangan dari 140 puyuh jantan warna bulu
    coklat dengan 420 puyuh betina warna bulu hitam dengan seks rasio jantan:betina
    adalah 1:3 yang berumur 14 minggu). Telur dibagi menjadi 3 kelompok bobot
    telur yaitu bobot ringan: 9,5-10,5 g, sedang: 10,6-11,5 g dan berat: 11,6-12,5 g.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tetas telur puyuh pada P1 sebesar
    86,11%, P2 81,67%, P3 47,95% dan P4 11,83%, sedangkan mortalitas embrio
    pada P1 sebesar 13,89%, P2 18,33%, P3 52,05% dan P4 88,17%. Berdasarkan
    hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lama simpan telur P2 (5 hari)
    menghasilkan daya tetas yang tinggi dengan mortalitas rendah.
    Kata kunci: telur puyuh Padjadjaran, daya tetas, mortalitas
  • Tidak tersedia versi lain

  • Silakan login dahulu untuk melihat atau memberi komentar.


Informasi